TAHUN 2017 lalu, Kementerian Agama mengucurkan dana sebesar Rp 10 miliar untuk renovasi serta membangun 10 balai nikah dan manasik haji, yang tersebar di Kalsel.
TAHUN 2018 ini, pemerintah pusat kembali menyalurkan dana untuk pembangunan tujuh balai nikah dan manasik haji. Namun, kepastiannya dikucurkannya dana yang asalnya dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) itu, masih menunggu keputusan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Kepala Bidang (Kabid) Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Kalsel H Ahmad Sawiti kepada jejakrekam.com, Jumat (9/2/2018), mengatakan, pembangunan yang dananya berasal dari sukuk negara atau obligasi tersebut, lokasinya ada satu unit di Kabupaten Tanah Bumbu, dua unit di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), dua unit di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), serta satu unit di Kabupaten Tabalong, dan Kota Banjarmasin.
“Tujuan pembangunan balai tersebut untuk memberikan kenyamanan bagi pasangan yang akan menikah di Kantor Urusan Agama (KUA). Sebab, tidak dipungut biaya atau gratis,” katanya.
Ia mengambil contoh, rata-rata ada ratusan pasangan per bulan yang menikah di Banjarmasin. Dimana, sebarannya paling banyak di Banjarmasin Selatan, disusul Banjarmasin Utara dan Banjarmasin Timur. “ Itulah tujuannya. Meski menikah di KUA, tempatnya harus bagus,” katanya.(jejakrekam)
Penulis : Ipik Gandamana
Editor : Andi Oktaviani
Foto : Net