Target Tata Batas Teweh Tengah Selesai Tahun Ini

0

BANYAKNYA potensi sumber daya alam di masing masing wilayah sering menimbulkan konflik kepentingan di Kabupaten Barito Utara. Hal ini yang membuat sengketa tapal batas masih harus berproses untuk terus diurai.

CAMAT Teweh Tengah, Evereadi Noor, mengakui saat ini tata batas antara Kelurahan Melayu dan Kelurahan Lanjas, sudah selesai. Ia mengatakan penyelesaian ini karena sudah ada data yang dibuat beberapa tahun sebelumnya, sehingga ini dianggap sudah clear. “Memang saja perlu dimantapkan kembali agar tidak lagi terjadi pergeseran tapal batas,” ujar Evereadi Noor kepada jejakrekam.com, di Muara Teweh, Selasa (23/5/2017).

Ia mengatakan untuk Kelurahan Melayu dengan Desa Ipu Kecamatan lahei juga sedang dibahas dengan merujuk pada tata batas sebelumnya. Begitu juga dengan Kelurahan Melayu dengan Malawaken di wilayah Kecamatan Teweh Baru. “Untuk Lanjas Melayu selesai, Melayu dan Ipu di Kecamatan Lahei dan Melayu Malawaken. Hari ini kita bersama aparat desa telah kita undang rapat guna melacak kembali tata batas yang sudah ada,”kata Evereadi Noor.Selain diundang untuk membahas masalah tata batas. ia juga menjelaskan seluruh aparat desa untuk saling mengingatkan agar tata batas yang ada terus dijaga, supaya tidak terjadi pergeseran.

Menurutnya, Kecamatan teweh Tengah yang terdiri dari dua Kelurahan dan delapan desa, untuk tata batas wilayah sudah clear secara keseluruhan. Hal tersebut sesuai dengan kesepakatan yang dibuat oleh pemerintah kabupaten. “Jadi, yang kita takutkan adalah adanya aparat aparat desa termasuk kades yang baru menjabat mereka kurang mengetahuinya. Hal inilah pentingnya bagi pemerintah kecamatan untuk mengingatkan,” tegas Evereadi.

Dijelaskannya, target penyelesaian tata batas desa harus selesai tahun ini, di mana setelah ini dan setelah ini akan dilakukan pembahasan masalah tata batas antar kecamatan. Apalagi Kecamatan Teweh Tengah juga telah dimekarkan sebanyak dua kali. “Tata batas kecamatan memang sangat penting diselesaikan dengan melibatkan pemerintah daerah. Ya, karena ini sangat rawan terjadi tarik ulur karena banyaknya potensi sumber daya alam,”pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis    : Syarbani

Editor      : Didi G Sanusi

Foto        : Bloger Barito Utara

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.