PENUNTASAN penataan kawasan kumuh di Kota Banjarmasin masih menjadi fokus utama pemerintah kota. Sebab, ditargetkan pada 2019 mendatang, Kota Banjarmasin yang berjuluk Kota Seribu Sungai ini harus bebas dari kekumuhan, yang hingga kini masih tersisa 5 persen dari luas wilayah yang ada.
“SAAT ini, kami fokus ppada penuntasan kawasan kumuh yang masih sisa 3,1 persen luasnya” ujar Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Kota Banjarmasin, Achmad Fanani kepada jejakrekam.com, Jumat (7/4/2017).
Menurutnya, lokasi kawasan kumuh tersebar di lima kecamatan, dengan jumlah terbanyak berada di wilayah Banjarmasin Selatan. Fanani mengatakan untuk penanganan kawasan kumuh dapat bekerja lebih fokus, karena tak lagi menangani kegiatan cipta karya, seperti penyediaan fasilitas sarana seperti bangunan maupun taman. “Jadi, program penuntasan kawasan kumuh berjalan lancar dan terus melanjutkan program yang telah ada sejak tahun lalu,” ujar mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) ini.
Fanani mengatakan mekanisme penataan kawasan kumuh seperti pembuatan jalan, drainase, WC umun, penangan limbah hingga rehabilitasi rumah warga, semuanya diserahkan ke Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) di kelurahan masing-masing. “Sebaliknya, untuk pengajuan proposal program penanganan kawasan kumuh ini, dibuat oleh warga masyarakat setempat. Kemudian, diajukan ke pemerintah kota untuk diverifikasi guna mendapatkan surat keputusan (SK) walikota agar ditindaklanjuti. Jadi, kawasan kumuh kini tinggal 3,1 persen atau 360.000 dari luas Kota Banjarmasin,” pungkas Fanani.(jejakrekam)
Penulis : Igam
Editor : Didi G Sanusi
Foto : Didi G Sanusi