Polisi Panggil 2 Saksi Atas Laporan Dugaan Pengancaman Oleh Kadisdikbud Kalsel

0

PENYIDIK Ditreskrimum Polda Kalsel memanggil sejumlah saksi terkait kasus pengancaman kepada aktivis LSM Barisan Anak Bangsa Anti Kecurangan (Babak) Kalsel Aliansyah yang diduga dilakukan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, Muhammadun.

SAKSI pertama yaitu Ahmad Humaidi Perdani yang merekam percakapan penelpon yang mengaku Madun. Ia mengatakan, Senin 9 September sekitar pukul 13.00 mendengar percakapan ajakan duel oleh Madun dan merekamnya.

“Ada sekitar 20 pertanyaan dari penyidik, diantaranya saya menceritakan percakapan dimana penelpon mengaku Pak Madun. Disitulah saya mendengar percakapan yang tidak etis dari seseorang yang diduga sebagai Kepala Dinas,” katanya kepada wartawan.

BACA : Diajak Duel, Aliansyah Laporkan Kadisdikbud Kalsel ke Ditreskrimum

Saksi kedua yakni Haji Muhammad, sopir Aliansyah yang menceritakan ketika itu perjalanan dari Banjarbaru menuju Pelaihari ada telepon dari orang yang mengaku Madun. “Apa yang saya dengar, saya sampaikan kepada penyidik, memang ada suara yang menyatakan Madun,” paparnya.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalsel, Kombes Pol Erick Frendriz membenarkan pihaknya telah memanggil beberapa saksi terkait laporan Aliansyah, “Betul, hari ini ada pemeriksaan saksi,” ucapnya singkat.

Kuasa Hukum Alialansyah mengapresiasi respon cepat atas laporan kliennya. Bahkan ke depannya pihaknya akan menyiapkan saksi ahli, “Kami akan menyiapkan saksi ahli, yaitu Prof. Dr. H. M. Hadin Muhjad guru besar di Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin,” paparnya.

BACA JUGA : Sampaikan Klarifikasi, Muhammadun Mengaku Salah Dan Minta Maaf

Aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Barisan Anak Bangsa Anti Kecurangan (Babak) Kalsel, Aliansya mengaku, apa yang dilakukannya tidak ada hubungannya dengan politik.

“Ini hanya kesalahan oknum pejabat yang arogan dan harus diatensi oleh gubernur. Kita malu sebagai rakyat Kalsel ada pejabatnya yang bersikap arogan, yang mengajak duel, mengajak adu bacok,” tegasnya.

Aliansyah meminta kepada siapapun agar tidak mempolitisasi kasus ini. Dia mengaku tidak teraplikasi dengan partai politik ataupun pendukung calon gubernur yang akan datang.

“Kami sayang dengan Paman Birin, kami menghargai prestasi yang selama ini ditoreh Paman Birin, tetapi kami juga berharap Beliau mendengarkan aspirasi dari masyarakat, apabila ada oknum yang mempolitisasi gerakan yang kami lakukan, itu tidak benar,” tutupnya.(jejakrekam)

Penulis Iman S
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.