Jelang Perayaan Kemerdekaan RI, Penjualan Pernak-Pernik Merah Putih Mulai Ramai

0

PENJUALAN pernak-pernik untuk menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Ke-79 di Kota Banjarmasin mulai laris manis. Khususnya untuk Bendera Merah Putih hingga umbul-umbul.

HAL demikian pun dirasakan oleh Nugraha, salah seorang penjual bendera yang sudah berjualan selama 20 tahunan di kawasan Jalan Pasar Baru, Kertak Baru Ilir, Banjarmasin Tengah.

Pria paruh baya itu mengungkapkan, penjualan pernak-pernik seperti bendera, umbul-umbul, hingga pakaian bertema merah putih lumayan laris diminati masyarakat.

BACA: Jemput Rezeki Tahunan, Pedagang Bendera Merah Putih Marak Jelang Tujuhbelasan di Banjarmasin

Bahkan penjualan di tahun ini dikatakannya lebih baik dan meningkatkan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Alhamdulillah, bagus aja lah penjualannya tahun ini,” ungkap Nugraha.

“Meningkatlah dari tahun sebelumnya. Mulai tanggal 1 tadi yang rame-rame-nya,” tambahnya.

Selain pernak-pernik eceran yang mulai banyak diminati oleh masyarakat di bulan kemerdekaan RI ini. Penjualan dalam skala partai pun ternyata sudah ramai dari bulan-bulan sebelumnya. “Kalau yang partai ramainya itu mulai Juni tadi, itu kebanyakan dari luar daerah yang mencarinya,” ungkapnya.

Dalam sehari pun dilanjutkannya, pembeli bisa mencapai belasan orang. Dimana harga bendera paling murah sendiri adalah Bendera Merah Putih rumahan, dengan harga mulai dari Rp 20 ribuan. “Paling mahal itu seperti umbul-umbul, dan backdrop merah putih. Itu tiap hari ada aja yang membeli,” tandasnya.

BACA JUGA: Didatangkan dari Bandung dan Surabaya, Penjualan Bendera dan Pernak-Pernik 17-an Semarak

Buah manis bagi para agen ataupun bos bendera seperti Nugroho, hal sebaliknya justru dirasakan oleh pedagang bendera yang hanya berjualan tahunan.

Mama Ipit salah satunya, wanita berusia 65 tahunan ini mengaku dirinya hanya berdagang bendera seperti ini setahun sekali saja. Saat bulan Agustus ketika menuju perayaan hari Kemerdekaan RI. “Ini pun cuma menjualkan punya orang,” ungkapnya.

Kalau soal penjualannya pun, ia merasa tiap tahun kurang lebih sama saja. Tak terasa jauh perbedaannya, meskipun diakuinya ia telah lama berjualan tiap tahun di sana. “Ya beda lah skalanya kita ini, dengan yang pedagang besar,” tutupnya.(jejakrekam)

Penulis Fery
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.