Diskominfo Tabalong Anjurkan Gunakan Internet Cerdas Untuk Penunjang Proses Belajar

0

MENURUT data Badan Pusat Statistik, penduduk Indonesia dengan usia 5 tahun ke atas sudah mengakses internet, dengan kisaran 13 persen. Kendati begitu, mayoritas penduduk Indonesia berusia 25 tahun ke atas mayoritas melek internet.

DISEBUTKAN pula, pengguna internet dunia pada Januari 2024 telah menembus angka 8,08 miliar orang, sementara pengguna internet di Indonesia mencapai 215,63 juta orang.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Diskominfo Kabupaten Tabalong, H Muhammad Noor Rifani meminta kepada pengguna internet, agar selalu menggunakan internet secara sehat dan aman, dengan lebih mengutamakan mencari sumber-sumber literasi digital yang bermanfaat.

BACA: Sosialisasi Internet Sehat, Diskominfo Tabalong Ingatkan Pengguna untuk Waspada

Terlebih manakala internet digunakan dalam dunia pendidikan. Sebab, manfaat internet dalam dunia pendidikan sebagai sarana mencari informasi, referensi, sarana pembelajaran, penyediaan fasilitas multimedia bahkan sebagai penyedia sumber informasi yang relatif murah.

Hal tersebut diungkapkan H Fani saat menjadi narasumber pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMAN 2 Tanjung, agar menggunakan internet secara sehat untuk menunjang proses belajar, pada Selasa (16/7/2024).

“Saya ingin adik-adik yang baru masuk bangku SMA ini, benar-benar mampu menggunakan internet untuk menunjang proses belajar di sekolah, meningkatkan pengetahuannya secara online,” kata H Fani.

“Ini juga bisa menjadi penyedia sumber pelajaran tambahan, sarana mencari beasiswa, mendorong penguasaan bahasa asing, kreatifitas dan kemandirian, sarana pendidikan jarak jauh serta sarana penyimpanan informasi,” sambungnya.

BACA JUGA: Tabalong Smart City, Terbaik Tingkat Provinsi dan Nasional

Sedangkan manfaat lain, terkait korespondensi (e-mail, file sharing), komunikasi langsung berupa berita-berita dari dalam maupun luar negeri mudah didapat, memperluas pertemanan, hiburan dan bisnis. “Meski dapat bermanfaat, kita tidak lantas dapat mengenyampingkan risiko. Sebab tetap ada risiko yang bisa terjadi, apabila kita tidak berinternet secara cerdas, aman dan sehat,” lanjutnya.

Adapun salah satu resiko ataupun dampak negatif deri internet terkhusus bagi pelajar yakni informasi yang tidak tersaring, kecanduan internet, meningkatnya screen time, kurangnya usaha menyelesaikan tugas dan interaksi sosial di dunia nyata.

Selain itu, bahaya-bahaya tersembunyi lainnya seperti phising, cyber bullying, stalking, gambling, fraud, foto dan video kekerasan serta pornografi.

“Kiat jitu berperilaku aman di dunia online, selalu hindari posting data/informasi pribadi, ingat dan simpan password, usai online pastikan selalu log off, waspada berkomunikasi dengan orang yang baru dikenal, patuhi batasan umur, jaga etika dan fahami regulasi pemerintah,” ungkapnya.(jejakrekam)

Penulis hery
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.