Pertanyakan Peran Pemerintah, Kerukunan Mahasiswa Dan BEM Se-Kalsel Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir

0

BEBERAPA pekan yang lalu, tepatnya 4 Juni 2024 telah terjadi bencana Banjir di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Merendam 24 desa di 5 kecamatan, dengan ketinggian air 30 sampai 75 centimeter.

TERKAIT hal ini, Kerukunan Mahasiswa Kalimantan Selatan bersama BEM se-Kalimantan Selatan, melakukan aksi penggalangan dana selama 2 hari, dan berhasil mengumpulkan dana sebanyak Rp 23.532.900.

Abdurrahman selaku Korpus BEM se-Kalsel menyebut, hasil dari pengalangan dana itu langsung disalurkan kepada masyarakat yang terdampak, berupa obat-obatan, beras, minyak goreng, mie instan dan lainnya.

“Bencana seperti ini sudah semestinya sebagai mahasiswa yang peka dan peduli pada sesama untuk membantu masyarakat yang sedang dalam kesusahan. Bukan hanya menyuarakan saja, tapi juga berperan untuk membantu masyarakat melalui aksi nyata, salah satunya yang saat ini kami lakukan,” ujar Abdurrahman.

BACA: Usai Satui, Banjir Rendam Tiga Desa di Teluk Kepayang Tanah Bumbu

Pihaknya pun menyayangkan, ketika melihat beberapa desa yang terdampak banjir di wilayah Tanah Bumbu melihat kurangnya peran pemerintah daerah terhadap penanggulan dan bantuan terhadap masyarakat yang terdampak.

“Kami sempat mendirikan dapur umum di Desa Karya Bakti, namun disuruh menarik kembali oleh Tagana Tanah Bumbu, tanpa ada kejelasan dari camat. Padahal dapur umum sangat penting bagi korban yang terdampak banjir,” ujarnya (15/6/2024).

Disebutkan, tempat bagi pengungsi banjir sangat memprihatinkan. Dimana tidak adanya orang di posko pengungsian, serta fasilitas yang tidak memadai bagi masyarakat yang mengungsi. Ada juga sebagian warga tidak mau mengungsi dikarenakan mereka ingin menjaga harta bendanya, agar tidak dicuri seperti kejadian banjir yang dulu.

BACA JUGA: Curah Hujan Tinggi dalam Sepekan Terakhir, Sejumlah Titik Alami Banjir di Tanah Bumbu

Sementara itu, Ketua Umum IKMABAN (Ikatan Mahasiswa Banjarmasin) Pinky Manarul Alam mengungkapkan rasa ibanya. “Bagi saya ketika melihat langsung tempat pengungsian warga, tidak adanya kehadiran peran pemerintah dalam membantu masyarakat yang terdampak banjir, hanya ada tenda saja, namun tidak ada yang menjaga,” ujarnya.

“Diharapkan pemerintah daerah segera mengambil tindakan kepada korban banjir dengan menyediakan fasilitas untuk warga yang mengungsi, dan melakukan patroli agar warga yang tidak mau mengungsi agar segera mengungsi,” tegasnya.

Ditambahkan Ketua PC PMII Kota Banjarmasin, Alfinnor Effendy menyebut, bahwa kegiatan ini bukan hanya melakukan penggalangan dana untuk masyarakat yang terdampak, namun adalah sebuah kritik untuk masyarakat dan pemerintah bahwasanya mari kita menjaga keasrian lingkungan alam.

“Alam telah selalu baik kepada kita, tapi kita seringkali melukainya.” ujar Alfinnor Effendy.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.