DPRD Panggil Pemkab untuk Selesaikan Tapal Batas Desa Di Barito Utara

0

TAPAL batas antara Desa Panaen, Kecamatan Teweh Baru dan Desa Pelari, Kecamatan Gunung Timang hingga kini masih belum diselesaikan. Padahal ini perlu segera dilakukan, untuk menghindari gesekan antar warga.

BELUM selesainya persoalan ini, DPRD Barito Utara bersama pemerintah daerah dalam hal ini bagian tata pemerintahan, menggelar rapat dengar pendapat di aula DPRD, Rabu (12/6/2024).

Kepala Desa Panaen, Marsudi menjelaskan, permasalah tapal batas dengan Desa Pelari hingga kini masih belum tuntas. Akibatnya, sempat terjadi pemortalan oleh warga.

BACA: Ini Titik Koordinat Batas Desa Jambu Baru, Kuripan dengan Desa Balukung, Bakumpai

Hal ini karena adanya aktivitas pertambangan oleh perusahaan batu bara. Namun pemortalan ini sudah dibuka karena pemerintah daerah turun tangan. “Semua masalah ini sudah diserahkan kepada pemerintah daerah untuk menyelesaikannya,” kata Marsudi.

Camat Gunung Timang, Winardi saat hadir menjelaskan, kalau tapal batas antar desa di Kecamatan Gunung Timang memang sudah diselesaikan. Tapi mengenai batas antar kecamatan masih ada yang belum selesai.

Dikatakannya, dengan tapal batas ini memang sudah diserahkan kepada pemerintah daerah, dalam hal ini bagian tata pemerintahan.

Anggota Komisi I DPRD, Edi Prans Aji meminta, agar tapal batas antar desa segera diselesaikan. Karena ini sangat penting bagi masyarakat, oleh karena di seluruh Kabupaten Barito Utara, banyak potensi sumber daya alam.

Edi menyebut akan kerawanan terjadinya gesekan antar warga. “Oleh karena itu, kita minta agar masalah ini secepatnya diselesaikan,” kata legislator Partai NasDem ini.

BACA JUGA: 3 Bupati Bertemu di Jakarta, Batas Barito Utara, Paser dan Mahakam Ulu Disepakati

Kepala Bagian Pemerintahan setda Barito Utara, BP Girsang mengatakan, masalah tapal batas diakuinya akan melalui proses panjang dan memerlukan payung hukum.

BP Girsang juga menyebutkan, yang membuat ini belum selesai karena masalah di desa sendiri, karena adanya banyak permasalahan. Sehingga untuk memutuskan memerlukan waktu yang panjang.

Terkait dengan Desa Panaen dan Desa Pelari, disebut banyak pengaruh dari kekerabatan, sehingga mudah untuk melakukan koordinasi. “Kita tidak bisa mengambil keputusan mengenai tapal batas dan ini memerlukan waktu,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Syarbani
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.