Penjabat Bupati Barito Utara Menindaklanjuti Arahan Kementerian Dalam Negeri

0

MENGHADIRI rapat koordinasi Perluasan Areal Tanam (PAT), Penjabat Bupati Barito Utara, Muhlis turut menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman Kementerian Dalam Negeri dengan Kementerian Pertanian.

RAPAT Koordinasi PAT ini dilaksanakan di auditorium Kementerian Pertanian RI, di Ragunan, Jakarta Selatan, pada Jumat (7/6/2024).

Dalam sambutannya, Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman mengatakan, pihaknya tidak dapat bekerja sendiri tetapi membutuhkan kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari Kementerian Dalam Negeri yang memiliki peran strategis untuk berkontribusi dalam pembangunan pertanian nasional.

BACA: Diklaim Berhasil, Dinas Pertanian Barut Lanjutkan Program Optimalisasi Lahan Rawa

Menurutnya, kerjasama ini diperkuat dengan adanya nota kesepahaman antara Menteri Pertanian dan Menteri Dalam Negeri dalam hal sinergisitas tugas dan fungsi Kementan dan Kemendagri.

Kedua belah pihak sebelumnya sudah pernah menandatangi nota kesepahaman terkait dengan koordinasi tugas dan fungsi kedua pihak pada 25 Juni 2019, sehingga perlu diperbaharui.

Dalam arahannya, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian memaparkan langkah strategis yang perlu di perhatikan pemerintah daerah dalam rangka peningkatan produktivitas pertanian. Yakni seperti meningkatkan akses jalan menuju lahan pertanian dan pasar untuk memudahkan distribusi hasil panen, serta membangun gudang dan fasilitas penyimpanan.

BACA JUGA: Pangkas Jarak 40 Kilometer, Pemkab Barito Utara Bangun Jalan Usaha Tani

Sementara itu, Penjabat Bupati Muhlis mengapresisasi dan menyatakan dukungannya terhadap program pemerintah lintas sektoral ini.

Disampaikan Muhlis, Pemkab Barito Utara sangat mendukung kerjasama program peningkatan produksi pangan ini dengan segera menindaklanjuti sesuai dengan arahan Menteri Dalam Negeri, tentunya melalui Dinas Pertanian.

“Semoga kita bersama-sama bisa mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan nasional dan melalui kolaborasi dan sinergisitas ini akan dapat mengembalikan kejayaan pertanian Indonesia sebagai negara yang berdaulat dan berswasembada pangan,” harap Muhlis.(jejakrekam)

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.