PEMBERLAKUAN seleksi aparatur desa di Kabupaten Tabalong, meresahkan para aparat desa. Mereka pun akhirnya memprotes kebijakan pemerintah kabupaten (pemkab) dengan menggelar unjuk rasa ke DPRD Tabalong, Senin (12/3/2017).
MEREKA mengaku gundah dengan seleksi total aparatur desa yang akan diberlakukan Pemkab Tabalong. Ini berarti, seluruh aparat desa yang masih aktif akan berakhir masa kerjanya, karena akan dipangkas dengan kebijakan tersebut. “Kami mendesak agar Pemkab Tabalong segera membatalkan rencana seleksi aparat desa keseluruhan. Walau masih wacana hal itu tidak sesuai dengan peraturan daerah yang ada di Kabupaten Tabalong,” kata perwakilan aparat Desa Nalui, Kecamatan Jaro, Sapariansyah yang diakuri rekan-rekannya.
Ia menegaskan sesuai Perda Kabupaten Tabalong dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, bagi aparat desa yang masih aktif sampai dengan 31 Desember 2015 masih dapat diperpanjang hingga usia yang bersangkutan 60 tahun. “Jadi, seharusnya para aparat desa yang masih aktif tinggal dikukuhkan jabatannya sebagai aparat. Apabila ada kekosongan, maka hanya posisi yang kosong itu yang dilakukan perekrutan,” cetus Sapariansyah.
Ternyata aturan itu tak diindahkan Pemkab Tabalong yang berencana akan menyeleksi ulang seluruh aparat desa. “Kami mendesak agar Komisi I DPRD Tabalong segera membuat rekomendasi yang isinya menjelaskan berdasar aturan yang berlaku, aparat desa yang masih aktif dapat diperpanjang masa kerjanya,” tutur Sapariansyah. Dengan adanya rekomendasi dari parlemen, Sapariansyah mengaku bersama rekan-rekannya akan segera menyerahkan hal itu ke Pemkab Tabalong.
Sementara itu, Sekretaris Komisi I DPRD Tabalong, Kusmadi Uwis memastikan akan membawa masalah aparat desa ini ke dalam rapat komisi, sehingga bisa disampaikan ke pemerintah kabupaten. “Aspirasi aparat desa ini akan kami perjuangkan. Kami tak ingin permasalahan ini berlanjut hingga membesar dan menimbulkan gesekan di lapangan,” tandasnya.(jejakrekam)
Penulis : Hery Yusminda
Editor : Didi G Sanusi
Foto : Hery Yusminda