Arak-arakan Usung Bakal Calon, Bawaslu Banjarmasin Ingatkan Adanya Potensi Klaster Pilkada

0

HARI pertama masa pendaftaran Calon Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin 2020 telah usai. Hingga saat ini, hampir bisa dipastikan baru dua bakal pasangan calon yang mendaftar ke KPU Banjarmasin.

MEREKA adalah bakal pasangan calon Ibnu Sina dan Arifin Noor yang mendaftar lebih awal. Disusul pasangan Abdul Haris Makkie yang berpasangan dengan Ilham Noor.

Kedua bapaslon ini pun punya cara-cara masing untuk mendaftar sebagai sebagai kontestan di ajang lima tahunan. Di mana, pasangan Ibnu-Arifin mendatangi kantor KPU dengan diiringi musik hadrah serta lantunan shalawatan.

Sedangkan pasangan Abdul Haris Makkie-Ilham Noor memilih cara berbeda. Mereka diarak dengan menggunakan sebuah mobil jeep bak terbuka diiringi sejumlah angkutan taksi kuning, usai shalat Jumat di Masjid Sultan Suriansyah.

BACA : Waspada! Covid-19 Berevolusi di Banjarmasin, Kluster-Kluster Baru Bermunculan

Yang tidak kalah mencuri perhatian, sebelum tiba di kantor KPU Banjarmasin di Jalan Perdagangan, Kayutangi, kedua pasangan ini melakukan arak-arakan konvoi di sepanjang jalan.

Hal ini justru diatensi oleh Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Banjarmasin Muhammad Yasar. Bukan tanpa alasan. Sebab, saat ini ibukota Kalsel masih dalam bayang-bayang pandemi dan zona merah Covid-19.

Terlebih lagi, sebelumnya (3/9/2020) dalam rapat koordinasi pengawasan penyelenggara pemerintahan daerah, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia Tito Karnavian melarang dengan tegas terkait adanya arak-arakan dan konvoi.

BACA JUGA : Angka Kematian Tinggi Akibat Covid-19 di Kalsel Didominasi Kelompok Rentan dan Kluster Gowa

Pasalnya, hal tersebut berpotensi mengumpulkan banyak massa dan berpeluang munculnya penularan baru Covid-19 atau klaster Pilkada.

Kendati menurut Yasar terkait iring-iringan tidak diatur. Pihaknya tetap meminta pihak penyelenggara Pilkada untuk membatasi jumlah massa saat masuk ke kantor KPU.

“Oleh karena itu, di depan kantor KPU ketika ingin masuk itu diatur jumlahnya berapa orang. Tidak semuanya bisa masuk,” ucap Yasar, Jumat (4/9/2020).

Hal itu pun sudah terbukti, saat para puluhan pendukung dari masing-masing bapaslon hanya bisa menonton jagonya di depan layar yang tersedia di halaman utama kantor KPU Banjarmasin.

BACA JUGA : Bandara Syamsudin Noor Dibuka, Walikota Banjarmasin Khawatir Ada Kluster Baru Covid-19

Lebih jauh, Yasar kembali mengingatkan para bapaslon maupun pendukung untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan, terutama memakai masker dan menjaga jarak.

Ia tak ingin, pada momentum pesta demokrasi lima tahunan di kota berjuluk Seribu Sungai, justru malah terjadi klaster baru penularan Covid-19.

“Harapan kami tetap mereka bapaslon ini mengedepankan protokol kesehatan, jangan sampai nanti ada yang namanya klaster dari penyelenggara,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.