AKSES jalan perkampungan yang berada di tepi sungai, kebanyakan masih memprihatinkan. Hal ini memang disebabkan abrasi bibir sungai yang kapan saja bisa menghampirinya.
TAK ingin akses jalan saat diserbu air pasang naik menjadi lumpur dan membahayakan para pejalan kaki dan pengendara bermotor, lewat dana desa langsung dibenahi. Hal ini diterapkan Desa Lok Buntar, Kecamatan Sungai Tabuk.
“Dari dana desa itu, sungguh sangat membantu kami dalam menanggulangi jalan desa yang makin memprihatinkan. Secara bertahap sejak anggaran 2016 lalu mencapai rp 600 juta, kami berhasil meningkatkan mutu jalan seperti pemasangan paving block sepanjang 958 meter dengan lebar 2,5 meter serta ketebalan 20 centimeter,” kata Kepala Desa Lok Buntar, Kusairi kepada jejakrekam.com, Minggu (11/6/2017).
Ia mengakui rata-rata kodnisi jalan desa di sepanjang jalur sungai memang tak layak dilewati. Untuk itu, Kusairi bersama aparat desa dan warga Desa Lok Buntar lebih memilih metode paving block dibandingkan dengan cor beton tumbuk, karena lebih luwes dan tak kaku terhadap perubahan atau gerakan tanah di pinggir sungai.
Kusairi menjelaskan untuk tahun 2017, perbaikan jalan desa sepanjang 1 kilometer ini menyapa RT 3 dan RT 4 sepanjang 300 meter, dilanjutkan 200 meter masing-masing di RT 5 dan RT 7. “Kami juga memasang turab atau siring penahan gelombang sepanjang 55 meter dengan tinggi 1,5 meter, agar jalan tak dihantam langsung gelombang sungai,” ucapnya. Menurutnya, rencananya, pada 2018 mendatang, dari total jalan desa mencapai 4 kilometer ini akan segera ditingkatkan kualitasnya. “Ya, semoga jalan ini bisa dinikmati 2.481 jiwa warga Desa Lok Buntar,” kata Kusairi lagi.(jejakrekam)
Penulis : Muji Setiawan
Editor : Didi G Sanusi
Foto : Muji Setiawan