Demo Pabrik Semen Conch, Mahasiswa-Kapolda Kalsel Bersitegang

0

PULUHAN mahasiswa yang tergabung dalam Lingkar Studi Ilmu Kemasyarakatan(LSIK) Banjarmasin menggelar aksi demonstrasi di Mapolda Kalsel, Jalan S Parman, Banjarmasin, Rabu (12/4/2017). Mereka menuntut agar jajaran kepolisian bertindak tegas atas dugaan pelanggaran lalu lintas aktivitas angkutan semen dan dugaan pencemaran lingkungan yang dilakukan PT Conch South Kalimantan Cement di Kabupaten Tabalong.

AKSI para mahasiswa ini langsung ditemui Kapolda Kalsel Brigjen Pol Erwin Triwanto. Dengan mengusung beberapa poster, mahasiswa ini sempat bersitegang dengan sang jenderal bintang satu itu.

Mahasiswa berdalih sejak 2012, telah banyak pelanggaran hukum yang dilakukan perusahaan investasi asal Tiongkok itu. Ada empat poin yang menjadi tuntutan para mahasiswa yakni penegakan hukum terhadpa pelanggaran yang dilakukan PT Conch, menindak tegas oknum yang menghalangi penegakan hukum. “PT Conch harus bertanggungjawab atas kerugian yang diderita masyarakat baik kerusakan jalan maupun dugaan pencemaran lingkungan. Kami juga menuntut agar PT Conch dituntut,” ujar Zainul, koordinator mahasiswa LSIK Banjarmasin.

Menjawab tuntutan mahasiswa, Kapolda Kalsel Brigjen Pol Erwin Triwanto menegaskan hingga kini belum ada laporan yang masuk mengenai operasional PT Conch yang beroperasional di Kabupaten Tabalong.

“Apabila masyarakat menemukan pelanggaran hukum, silahkan melapor ke kami. Kami pasti akan terima laopran itu dan menyelidikinya,” cetus Kapolda Kalsel.

Ditanya soal dugaan pelanggaran hukum dan temuan lainnya, mahasiswa bersikeras bahwa ada hasil penyelidikan yang dilakukan panitia khusus (pansus) DPRD Kalsel terhadap operasional PT Conch bisa menjadi rujukan kepolisian.

Perdebatan sengit pun sempat terjadi antara Kapolda Kalsel dengan para mahasiswa. Hingga Kapolda Kalsel menolak meneken nota kesepakatan yang disodorkan mahasiswa.

“Kami kecewa dengan sikap Kapolda Kalsel. Apabila tuntutan kami ini tidak ditanggapi, kami akan menagih pertanggungjawaban. Ternyata, permintaan kami untuk menandatangani nota kesepakatan (MoU) ditolak Kapolda Kalsel,” ujar Zainul. Begitu tak mendapat respon dari sang jenderal bintang satu, mahasiswa pun langsung membubarkan diri.(jejakrekam)

Penulis  : Ahmad Husaini

Editor    : Didi G Sanusi

Foto       : Ahmad Husaini

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.