KETUA Umum Projo, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan keinginan untuk bergabung dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio mewanti-wanti Partai Gerinda soal rencana bergabungnya Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi ke partai yang dipimpin Prabowo Subianto tersebut.
Menurutnya, Projo sengaja “disusupkan” untuk memengaruhi keputusan internal Gerindra, sekaligus memantau strategi Prabowo Subianto dan partainya dalam dua periode ke depan.
“Hati-hati buat Gerindra. Ini bisa jadi Projo adalah kuda Troya-nya Jokowi buat Gerindra yang sengaja disusupkan supaya keinginan Jokowi soal Prabowo-Gibran 2 periode itu benar-benar terjadi,” tegas Hensat dilansir RMol, Senin (3/11/2025).
Pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi itu juga menyinggung munculnya pesaing Gibran Rakabuming Raka, seperti Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang popularitasnya kian meroket karena kinerjanya.
BACA: MKD Gelar Sidang Etik Ahmad Sahroni, Nafa Urbach, Eko Patrio, Uya Kuya dan Adies Kadir
“Apalagi sekarang Gibran punya pesaing yang namanya Purbaya. Untuk mengantisipasi itu, makanya Projo bisa jadi membuat manuver itu,” katanya.
Adapun transformasi logo Projo dari sebelumnya siluet Jokowi menjadi semut yang melambangkan rakyat kecil, dinilai Hensat sebagai bagian dari “drama” atau pertunjukkan politik.
“Menjadi Gajah vs Semut itu tandanya sudah terbaca seolah-olah berpisah, padahal politik yang sesungguhnya itu tidak mungkin di permukaan atau terlihat, kalau yang terjadi di depan itu namanya drama atau pertunjukkan politik,” pungkasnya. rmol news logo article
Sementara itu, Pengamat politik, Rocky Gerung memberikan respon atau tanggapan soal merapatnya Projo (Pro Jokowi) ke Gerindra.
Lewat unggahan di akun YouTube pribadinya Rocky Gerung Official, ia menyebut ini memang sudah musimnya.
Musim yang dimaksudnya adalah politik sudah memasuki era transaksi seperti ini.
Dimana, bergabung Projo ke Gerindra yang motori langsung oleh ketuanya Budi Arie jadi transaksi besar-besaran.
BACA: AHY Dapat Arahan Presiden Prabowo Soal Utang Kereta Whoosh
“Politik sedang masuk dalam era transaksi besar-besaran,” katanya.
“Karena bayangkan, Projo akhirnya harus pindah ke Gerindra,” ungkapnya.
Rocky Gerung pun menaruh curiga adanya strategi di balik langkah bernai yang diambil tersebut.
“Mungkin itu strategi dari Ketua Projo-nya,” jelasnya dilansir Fajar.
Dimana, kemungkinan di belakang ada transaksi yang juga tidak kalah besar sedang dilakukan.
Menurutnya bisa saja ada dilakukan tukar tambah yang dilakukan oleh dua pihak dalam pergerakan ini.
“Untuk memungkinkan ada tukar tambah baru dalam politik. Ini adalah sesuatu yang menarik,” terangnya. (Berbagai sumber, jejakrekam.com)


