SUDAH menjadi tradisi urang Banjar setiap moemn 10 Muharram melaksanakan pembuatan bubur Asyura untuk dibagikan kepada masyarakat.
Seperti yang dilakukan Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammad Rosehan NB.
Bersama manajemen Taher Square, Rosehan kembali menggelar tradisi tahunan berbagi bubur Asyura, Minggu (6/7/2025).
BuburAsyura yang dimasak secara gotong-royong itu, kemudian dibagikan kepada warga sekitar dan para pengguna jalan di kawasan Taher Square.
Tradisi ini merupakan upaya menghidupkan sunnah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang menganjurkan umat Islam untuk berbagi kepada sesama, terutama pada hari Asyura.
Selain itu, banyak masyarakat juga menjalankan puasa sunnah Asyura sebagai bagian dari amalan keislaman yang dianjurkan.
“Setiap tahun kami membagikan bubur Asyura kepada masyarakat di sekitar kawasan Jalan Kramat, Benua Anyar, dan Pengambangan,” ujar Rosehan NB melalui akun resminya.
BACA: Bubur Asyura, Mozaik dari Ritus 10 Muharram Hingga Tradisi 41 Macam Masyarakat Banjar
Ia menyebutkan, ribuan bungkus bubur Asyura dibagikan kepada warga, baik untuk disantap langsung maupun dibawa pulang untuk berbuka puasa.
Dalam suasana penuh keberkahan ini, biasanya warga juga turut mengadakan pawai obor sebagai bentuk peringatan tahun baru Islam.
Namun, untuk tahun ini, kegiatan tersebut ditiadakan karena keluarga besar Rosehan masih dalam suasana berkabung, mengenang wafatnya sang ibunda pada awal Muharram dua tahun lalu.
Ia juga menambahkan bahwa ziarah kubur yang biasa dilakukannya setiap Jumat sempat tertunda karena baru kembali dari Jakarta, dan baru bisa dilakukan sore itu bersama warga sekitar.
Tradisi berbagi bubur Asyura ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi antar warga, tetapi juga menjadi sarana menanamkan nilai-nilai keislaman seperti sedekah, puasa, dan berbuat kebaikan di bulan penuh keutamaan ini. (jejakrekam.com)
