DPR RI melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit anf proper test) bagi calon duta besar (dubes) untuk sejumlah negara.
Uji kelayakan dan kepatutan dilaksanakan di di gedung DPR RI, Jakarta, Sabtu (5/7/2025).
Ada 12 calon dubes yang mengikuti tes. Salah satu di antaranya terdapat adik kandung Luhut Binsar Pandjaitan, Nurmala Kartini Sjahrir.
Saat menjalani tes di depan Komisi I DPR RI, Nurmala mengemukakan pandangannya soal peningkatan hubungan bilateral RI dan negara sahabat, mulai dari aspek ekonomi, perlindungan warga negara, hingga kerja sama strategis lainnya.
Nurmala sendiri bukan orang baru dalam dunia perwakilan negara di luar negeri.
Sebelumnya ia pernah menjabat Duta Besar RI untuk Argentina merangkap Paraguay dan Uruguay.
Pada tes kali ini, Nurmala diusulkan menjadi Duta Besar RI untuk Jepang.
BACA: KPK Ungkap Peluang Bobby Nasution Diperiksa Kasus OTT Kadis PUPR Sumut
Selain Nurmala, nama-nama yang ikut fit and proper test di hari pertama antara lain mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Dwisuryo Indroyono Soesilo, dan mantan Dubes RI untuk Kanada Abdul Kadir Jailani.
Proses uji kelayakan berlangsung dalam dua sesi ketat untuk mengevaluasi calon untuk penempatan di Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Belanda, Singapura, Vietnam, Slowakia, serta perwakilan di PBB New York dan PBB/WTO Jenewa.
Meskipun alokasi waktu presentasi singkat, Komisi I menyakinan kualitas asesmen tetap terjamin.
Setelah fit and proper test, tahap berikutnya adalah rapat pleno Komisi I pada 6 Juli 2025 untuk menetapkan kelulusan calon.
Diharapkan pengesahan oleh Presiden dapat terlaksana paling lambat akhir Juli 2025, diikuti penyerahan credentials ke negara tujuan pada Agustus 2025.
Proses ini krusial mengingat data Kementerian Luar Negeri menunjukkan bahwa 35 persen kerja sama investasi kerap tertunda saat posisi Dubes kosong. (jejakrekam.com)
