SALMANSYAH, warga Jalan Prona I RT 15, Kelurahan Pemurus Luar, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, menyampaikan kekecewaannya terhadap pelayanan PLN.
HAL ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, tagihan listrik rumahnya tiba-tiba membengkak hingga lebih dari Rp 3 juta. Padahal, bulan sebelumnya hanya sekitar Rp 400 ribu.
“Saya kaget begitu lihat tagihan, makanya saya datang ke PLN Gardu Induk KM 4 Jalan A. Yani Banjarmasin untuk menanyakan kenapa tagihan saya sebesar itu,” ujar Salmansyah, yang akrab disapa Abang Aman, kepada Jejakrekam.com, Sabtu (21/6/2025).
Namun, kedatangannya ke kantor PLN justru menambah rasa kecewa. “Bukannya dapat penjelasan, saya malah merasa dioper-oper. Petugas loket menyuruh saya menemui satpam, padahal saya hanya ingin tahu kenapa tagihan bisa sampai lebih dari Rp 3 juta,” ungkapnya.
Abang Aman menegaskan, dirinya tidak mempermasalahkan besarnya tagihan jika memang wajar. “Saya sanggup membayar, tapi saya mau tahu alasannya. Itu saja yang saya minta,” tambahnya.
Dari penjelasan petugas, Abang Aman mendengar bahwa petugas pencatat meteran di rumahnya yang berdaya 5.500 VA sudah diberhentikan.
Bahkan rumahnya dianggap sering kosong tanpa penghuni. “Padahal saya, istri, dan anak selalu ada di rumah. Kami jarang pergi karena memelihara kucing,” tuturnya.
Menurutnya, meski seorang supervisor PLN sempat mendatangi rumahnya untuk meminta maaf, kekecewaan terhadap pelayanan tetap membekas.
“Secara pribadi saya maafkan, tapi terhadap pelayanan, saya tidak bisa memaafkan. Kalau saya yang begini diperlakukan seperti ini, bagaimana nasib masyarakat kecil lainnya? Saya hanya ingin penjelasan yang jelas dan benar,” tegasnya.(jejakrekam)