30.4 C
New York
Selasa, Juli 8, 2025

Buy now

Pendaftaran Murid Baru Berakhir, Disdik Banjarmasin Ungkap Masih Ada Sekolah Yang Kekurangan Pendaftar

PROSES Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), di Kota Banjarmasin telah berakhir.

MESKI demikian, masih ada beberapa sekolah yang belum terpenuhi secara kuota pendaftaran.

Dari hasil rapat pleno yang dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin, setidaknya ada 17 SMP Negeri yang masih belum memenuhi kuota pendaftaran.

Belasan sekolah ini, diungkapkan Plt Kepala Disdik Banjarmasin, Ryan Utama tersebar di berbagai kecamatan di Banjarmasin. “Untuk wilayah dengan jumlah terbanyak ada di Banjarmasin Utara, yaitu sekitar lima sekolah. Sementara di Banjarmasin Tengah, hanya satu sekolah yang masih belum memenuhi kuota,” ujarnya, Kamis (19/6/2025).

BACA: Pemkot Banjarmasin Gelar Sosialisasi SPMB, Kepala Sekolah Ditekankan Transparan

Menyikapi kondisi tersebut, Disdik akan segera menggelar rapat internal guna membahas pengumuman lanjutan serta merumuskan langkah tindak lanjut yang akan diambil.

Salah satu solusi yang tengah dipersiapkan adalah membuka kembali pendaftaran secara offline di sekolah-sekolah yang masih memiliki kekosongan kursi. “Kami akan mengeluarkan surat edaran khusus bagi sekolah-sekolah yang kekurangan peserta,” ungkapnya.

“Pendaftaran ulang akan dilaksanakan secara offline, namun tetap mengacu pada ketentuan Permendikbud dan petunjuk teknis (juknis) yang telah kami tetapkan,” tambahnya.

Sementara itu, pihaknya juga bakal melakukan evaluasi untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kota Banjarmasin. Hal ini dikarenakan pihaknya masih banyak menerima laporan dari orang tua, bahwasanya anak mereka belum mendapatkan tempat sekolah.

“Kami akan mendata kembali sekolah-sekolah yang masih memiliki kuota agar bisa menampung siswa yang belum tertampung,”ujarnya.

BACA JUGA: Anak Putus Sekolah Masih Banyak, Walikota Banjarmasin Beri Atensi Khusus

Ia menambahkan, rendahnya jumlah pendaftar di beberapa sekolah ini kemungkinan disebabkan oleh kecenderungan pendaftar untuk lebih memilih sekolah favorit.

“Saat mendaftar, siswa diberikan kesempatan memilih tiga sekolah. Namun, banyak yang hanya fokus pada sekolah unggulan,” jelasnya.

“Akibatnya, mereka tidak diterima di semua pilihan, sementara sekolah lain justru kekurangan pendaftar,” lanjutnya.

Sebagai solusi dari hal ini, siswa yang tidak lolos di semua pilihan akan didistribusikan ke sekolah-sekolah yang masih memiliki sisa kuota, ini agar seluruh anak tetap mendapatkan akses pendidikan.(jejakrekam)

Sourcefery

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
22,400PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles