LELANG proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Selatan dipertanyakan aktivis LSM.
PASALNYA, lelang proyek bernilai puluhan miliar rupiah itu, dimenangkan oleh rekanan yang berada di urutan cukup jauh.
Untuk diketahui, proyek yang dilelang tersebut adalah pembangunan jaringan distribusi utama SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Banjarbakula 2025.
Proyek ini senilai Rp38.248.248.601,17 dilelang oleh Dinas PUPR Provinsi Kalsel dimenangkan PT CSP.
Achmad Novel Rosyadi, aktivis LSM Pemuda Kalimantan, Kamis (12/6/25), mengungkapkan yang dirinya heran pemenang lelang, yakni PT CSP berada di posisi ke-8 dari total 10 peserta lelang.
BACA: Pemerintah Didesak Usut Oknum Pemberi Izin Tambang Nikel di Raja Ampat
“Ini bukan sekadar kejanggalan. Kami menduga ada indikasi pengkondisian pemenang. Urutan ke-8 bisa menang, sementara banyak peserta lain yang secara logika menawarkan harga lebih efisien? Ini patut dipertanyakan,” ujar Achmad Novel Rosyadi, sebagaimana dilansir Pijar Kalimantan.
Koalisi LSM menilai proses ini berpotensi merugikan keuangan negara dan mencederai semangat transparansi dalam pengadaan barang dan jasa.
Achmad Novel menyerukan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan untuk segera menyelidiki dugaan kolusi dalam proyek tersebut.
“Kalau proses lelangnya saja sudah bermasalah, bagaimana kita bisa yakin dengan kualitas proyeknya nanti? Ini menyangkut air bersih, kebutuhan dasar masyarakat. Jangan main-main,” tegasnya.
Koalisi LSM memastikan akan terus mengawal kasus ini, bahkan berencana mengajukan laporan resmi jika aparat hukum untuk menyikapi masalah ini. (jejakrekam.com)
