PROVINSI Kalimantan Selatan menjadi tuan rumah pertemuan Konsultasi Regional (Konreg) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kasulampua 2025, Kamis (12/6/2025).
PERTEMUAN strategis ini bertujuan untuk membahas dan mengkoordinasikan perencanaan pembangunan ekonomi di empat wilayah Indonesia. Yaitu Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Acara dibuka oleh Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Muhamad Syarifuddin yang menekankan pentingnya forum ini dalam memperkuat kolaborasi lintas provinsi. “Melalui forum ini, diharapkan dapat memperkuat kolaborasi lintas provinsi, mempercepat hilirisasi sumber daya alam, memperluas akses pasar, dan meningkatkan daya saing tenaga kerja melalui inovasi, riset, serta pemanfaatan teknologi digital,” ujarnya.
Lebih lanjut, Muhammad Syarifuddin mengungkapkan, bahwa hasil Konreg ini akan menjadi pijakan strategis untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, memperkuat ketahanan daerah, dan mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045. “Mari Kita jadikan forum ini sebagai momentum mempererat sinergi, memperkuat kolaborasi, dan meneguhkan komitmen untuk membangun kawasan timur Indonesia yang lebih maju, inklusif, dan berkelanjutan,” tegasnya penuh semangat.
Sementara itu,Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalimantan Selatan, Ariadi Noor, menekankan pentingnya kolaborasi lintas provinsi dalam wadah Kasulampua sebagai upaya strategis memperkuat integrasi pembangunan kawasan timur Indonesia.
Menurut Ariadi, Kasulampua adalah wadah kerja sama regional lintas provinsi yang sangat strategis, khususnya dalam merumuskan perencanaan pembangunan dan kebijakan berbasis data serta fakta.
“Data dan informasi adalah fondasi utama dalam menyusun perencanaan yang berkualitas. Melalui kolaborasi ini, konteks Kalimantan Selatan sebagai gerbang logistik Kalimantan bisa lebih mudah diwujudkan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, bahwa dengan kolaborasi lintas provinsi yang solid, jalur perdagangan antarprovinsi dan rantai pasok di kawasan timur Indonesia dapat dibangun secara terintegrasi. Untuk itu, akan disusun pemetaan peran dan tugas masing-masing provinsi di dalam wilayah Kasulampua, yang terdiri dari 19 provinsi, guna memperkuat sinergi dan peran antarwilayah.
“Akan dilakukan mapping pembagian peran masing-masing provinsi agar bisa saling menguatkan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi bersama,” ucapnya.
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, Sonny Harry Budi Utomo, serta sejumlah kepala SKPD di lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, yang menunjukkan komitmen bersama dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang terintegrasi dan berkelanjutan di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.(jejakrekam)