Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Gusti Iskandar Sukma Alamsyah, mendesak Pemerintah Provinsi (Kalsel) dapat menggeser alokasi dana Rp 105 miliar yang diperuntukan bagi pembuatan toilet-toilet sekolah, ke pembangunan ruang-ruang kelas di beberapa sekolah menengah yang masih kekurangan.
Desakan tersebut, disampaikan Gusti Iskandar saat rapat pembahasan KUPA-PPAS Perubahan APBD Kalsel tahun 2025, antara Banggar DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov Kalsel, di Banjarmasin, Selasa (10/6/2025) petang.
Dalam pembahasan itu, TAPD Prov Kalsel mengungkapkan ada sisa anggaran di dinas pendidikan yang belum tergunakan sebesar Rp 200 miliar, dan dimasukan ke dalam APBD-P tahun 2025.
Adapun dana tersebut akan digunakan yaitu Rp 95 miliar untuk belanja pegawai, dan Rp 105 miliar untuk pembangunan toilet di sekolah-sekolah.
“Ini dana Rp 105 miliar sangat besar. Saya minta pemerintah provinsi dapat mengalihkan dana ini untuk membangun ruang kelas,” tegasnya.
Anggota Banggar dari Fraksi Golkar ini mencontohkan, salah satu sekolah yang kekurangan ruang belajar yaitu SMAN 5 di Kota Banjarbaru.
Di sekolah itu, kelas 3 hanya tersedia tiga kelas, sedangkan kelas 2 ada limakelas. Jika murid kelas 2 naik ke kelas 3 maka akan kekurangan ruangan belajar.
“Nah kondisi ini tentu jadi kendala proses pembelajaran. Kalo yang dibangun itu toilet masa mereka harus belajar diruang toilet gitu?” tegas Gusti Iskandar.
Wakil Ketua komisi IV membidangi kesra dan pendidikan ini juga mengingatkan, alokasi dana yang sudah memenuhi mandatory spending itu hendaknya dapat dialokasikan pada kegiatan yang tepat dan dibutuhkan khususnya untuk meningkatkan pembangunan disektor pendidikan.
Berkait pendidikan, Ketua TAPD yang juga Sekdaprov Kalsel, M Syarifuddin, usai rapat menyatakan, sesuai harapan dan keinginan gubernur agar dapat menampung semua siswa/i yang bersekolah dari berbagai tingkatan SMA, SMK dan sekolah khusus sesuai dengan kewenangan provinsi.
“Kami sudah melihat sekolah mana saja yang ruang kelasnya rusak berat dan rusak ringan. Sehingga dari situlah nanti kelihatan dan anggaran itu akan dialokasikan,” sebutnya.
Uniknya, saat ditanya khusus terkait kekurangan ruang belajar di SMA 5? M Syarifuddin menyatakan akan melakukan pengecekan kesekolah tersebut sekaligus menghitung ruang kelas yang memang dibutuhkan.
“Nanti kami akan ngecek dulu dan menghitung berapa ruang untuk kelas satu, kelas dua dan kelas tiga-nya,” pungkasnya.
Rapat Banggar di pimpin Ketua DPRD Kalsel H Supian HK dan TAPD Provinsi Kalsel, dipimpin Muhammad Syarifuddin, dimulai sekitar Pukul 15. 00 Wita dan berakhir Pukul 17. 30. (jejakrekam.com)
Penulis: Ipik G