MEMPERTIMBANGKAN alasan untuk memudahkan komando, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Roberth Rouw mengusulkan agar penanganan bencana tidak lagi ditangani selevel badan, yaitu Badan SAR Nasional.
Melainkan, harus naik level setingkat kementerian. Sehingga, tegasnya, Indonesia butuh gebrakan besar dalam manajemen bencana.
Menurutnya, keberadaan tiga lembaga, yaitu Basarnas, BNPB, dan Pemadam Kebakaran, sering memunculkan potensi tumpang tindih.
Padahal, yang paling penting adalah satu komando kuat dan tegas untuk menyelamatkan nyawa rakyat sedini mungkin.
“Basarnas adalah leading sector dalam setiap bencana. Mereka harus hadir pertama kali untuk menyelamatkan korban, bukan datang belakangan,” tegas Rouw saat memimpin Kunjungan Kerja Komisi V ke Balai Pelatihan Basarnas di Bogor, Jawa Barat, Jumat, (9/5/2025),
Ia mengkritik pandangan yang selama ini menganggap Basarnas sekadar ‘bawahan’ BNPB, padahal faktanya, tim inilah yang menjadi garda depan di setiap operasi penyelamatan.
Basarnas, katanya, butuh kewenangan yang lebih luas agar bisa bekerja maksimal.
Lebih jauh, Rouw mengusulkan pembentukan kementerian khusus bencana yang akan menyatukan semua fungsi yang selama ini terpencar di berbagai lembaga.
Dengan satu komando, kata dia, koordinasi akan jauh lebih efektif, dari level pusat hingga kabupaten/kota.
“Kalau digabung, Basarnas bisa diperkuat dan diperbesar. Mereka butuh wewenang penuh untuk menyelamatkan warga negara,” tambahnya penuh keyakinan.
Di tengah kunjungan itu, Politisi Fraksi Partai NasDem ini tidak lupa menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh personel Basarnas.
Meski bekerja di tengah keterbatasan, mereka tetap menunjukkan dedikasi dan semangat luar biasa.
“Ini tugas mulia. Kita wajib pastikan Basarnas memiliki peralatan yang memadai, bukan hanya untuk dipakai, tapi juga untuk dirawat agar selalu siap setiap saat,” ujarnya.
Seruan Rouw ini bukan hanya soal perubahan struktur kelembagaan, tapi soal menyelamatkan lebih banyak nyawa di setiap bencana yang datang.
Dengan dukungan politik yang kuat, ia berharap gagasan ini bisa menjadi momentum besar untuk membangun sistem penanggulangan bencana Indonesia yang lebih tangguh, terkoordinasi, dan siap menghadapi tantangan masa depan. (jejakrekam.com)