PERNYATAAN purnawirawan TNI yang menyebut mendapat dukungan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait usulan pemberhentian Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden mendapat respon.
SEKRETARIS Jenderal (Sekjen) MUI, Buya Amirsyah Tambunan menegaskan pernyataan Letjen TNI Mar (Purn) Suharto soal pemakzulan Wapres Gibran Rakabuming merupakan klaim sepihak.
“MUI menghormati aspirasi tersebut sebagai warga bangsa, namun pernyataan bahwa MUI mendukung, itu klaim sepihak,” ujarnya dalam pers rilis, Kamis (8/5/2025).
Sekjen MUI mengatakan, hingga saat ini tidak ada surat ke MUI dan tidak pernah MUI mengundang forum tersebut, bahkan tidak pernah menyampaikan pernyataan di media.
“Untuk itu kami meminta klarifikasi terkait pernyataan Mantan Komandan Korps Marinir (Dankomar), Letjen TNI Mar (Purn) Suharto, yang mengklaim MUI mendukung delapan pernyataan hingga viral di media sosial,” imbuhnya.
Pernyataan yang viral di media sosial itu menyebut MUI mendukung sikap Forum Purnawirawan TNI terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto adalah melakukan pemakzulan terhadap Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.
Buya Amirsyah menegaskan secara pribadi maupun organisasi MUI tidak pernah memberikan dukungan terhadap pernyataan itu.
Lebih lanjut, Buya Amirsyah mengajak semua pihak untuk memperkuat tabayyun, sehingga memiliki sikap yang teliti, hati-hati, dan tidak tergesa-gesa dalam menerima dan menyebarkan informasi, serta mencari kejelasan tentang suatu hal sebelum bertindak atau menyimpulkan sesuatu.
“Dalam konteks Islam, mengedepankan sikap tabayyun merupakan salah satu akhlak mulia yang dianjurkan untuk menghindari berita fitnah, palsu atau hoaks, dan memastikan kebenaran sebuah informasi,” jelasnya.
Menurut Buya Amirsyah, tabayyun dapat membantu mencegah timbulnya kesalahpahaman atau perselisihan akibat informasi yang belum jelas atau akurat.
Sekjen MUI menilai tabayyun sangat penting di era disrupsi karena terjadi perubahan besar-besaran akibat inovasi teknologi dan perubahan sosial, yang mengganggu atau mengubah industri, bisnis, dan cara hidup manusia secara signifikan.
Buya Amirsyah menukil Quran Surat Al-Hujurat Ayat 6 terkait kewajiban untuk melakukan tabayyun yang diperintahkan oleh Allah SWT. (jejakrekam.com)