22.4 C
New York
Minggu, Mei 18, 2025

Buy now

Pemkab Kotabaru Gelar Rapat Koordinasi TPPS, Targetkan Penurunan Stunting Secara Terpadu

PEMKAB Kotabaru melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) menggelar Rapat Koordinasi Tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tahun 2025, Kamis (8/5/2025).

ACARA dibuka oleh Wakil Bupati Kotabaru, Syairi Mukhlis, S.Sos, yang juga menjabat sebagai Ketua TPPS Kabupaten Kotabaru. Turut hadir Ketua TP PKK Kabupaten Kotabaru, unsur Forkopimda, perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan, Kepala BPS, para kepala SKPD, camat se-Kabupaten Kotabaru, koordinator penyuluh KB, serta undangan lainnya.

Syairi Mukhlis menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam upaya percepatan penurunan stunting. Ia mengajak seluruh tim untuk bersatu dan bekerja maksimal demi menurunkan prevalensi stunting di Kotabaru.

“Saya sampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Tim Percepatan dan seluruh peserta kegiatan ini. Saya berharap semangat dan kekompakan kita mampu menurunkan angka stunting di Kabupaten Kotabaru,” ucapnya.

Syairi juga menjelaskan bahwa saat ini prevalensi stunting di Kotabaru sebesar 20,1%, sementara target nasional tahun 2025 sebesar 18,8% berdasarkan arahan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Ia optimistis target tersebut bisa tercapai dengan kerja sama tim yang solid dan strategi yang tepat.

“Saya optimis target 2025 dapat tercapai, asal tim yang dibentuk hari ini bekerja cepat dan akurat, khususnya dalam menyiapkan data serta berkoordinasi lintas sektoral,” tambahnya.

Ia menekankan bahwa penanganan stunting tidak cukup hanya dengan pemberian makanan bergizi, tetapi juga harus menyentuh akar masalah seperti kemiskinan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat.

Sementara itu, Sekretaris DPPPAPPKB, Mansyah, SKM, MM, menyampaikan bahwa tujuan rapat ini adalah untuk menyelaraskan arah kebijakan dan program kegiatan percepatan penurunan stunting tahun 2025–2029. Termasuk penajaman sasaran berbasis data keluarga berisiko stunting, EPPGBM, serta data sektoral yang akurat dan konvergen.

“Penting dilakukan analisis situasi di tingkat kecamatan dan desa agar permasalahan yang dihadapi dapat ditangani dengan strategi yang tepat,” jelas Mansyah.

Melalui rapat koordinasi ini, Pemkab Kotabaru berharap terwujud sinergi kuat lintas sektor dalam penanganan stunting dan peningkatan kualitas generasi masa depan.(jejakrekam)

Fahriza
Fahriza
Manager Pemberitaan

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
22,300PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles