PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menunjukkan komitmen yang kuat, untuk menjadi salah satu dari 10 besar penyumbang pangan nasional.
HAL ini diungkapkan Gubernur Kalsel melalui Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel, Syamsir Rahman saat usai menghadiri Apel Peringatan Hari Otonomi Daerah, dan Hari Pendidikan Nasional di Halaman Kantor Gubernur Kalsel, Banjarbaru, Senin (5/5/2025).
Syamsir menjelaskan, bahwa stok beras nasional saat ini telah mencapai 3,5 juta ton, dengan kontribusi produksi beras Kalsel berdasarkan data ATAP BPS, sekitar 609.172 ton dari hasil panen Tahun 2024 dan tambahan dari panen yang dijadwalkan pada Januari hingga April 2025.
Ia menambahkan, panen di Kalsel diperkirakan akan terus berlangsung hingga bulan Juni, dengan total produksi yang diprediksi mencapai 700 ribu ton.
“Gudang Bulog di Kalsel sudah penuh dengan stok beras sesuai target. Saat ini, per tanggal 4 Mei 2025, Bulog Kalsel sudah menyerap gabah sebesar 2.081.293 kilogram dan setara beras 10.793.489 kilogram atau 84 persen dari target Kalsel. Kami menyarankan Bulog untuk menyewa gudang-gudang yang memenuhi standar, dengan pengaturan suhu dan kelembapan yang baik,” ujar Syamsir.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan bahwa Bulog perlu mempersiapkan gudang besar di setiap kabupaten yang masih memiliki lahan panen, seperti Tanah Bumbu dan Kotabaru. Penanaman kembali diharapkan dimulai pada bulan September, dengan panen yang dijadwalkan pada akhir Desember.
Syamsir juga mengapresiasi dukungan Gubernur Kalsel, H Muhidin dan jajaran pemerintah daerah lainnya, yang terus mendorong sektor pertanian sebagai kontribusi penting untuk ketahanan pangan sesuai arahan Presiden dan Menteri Pertanian. Ia optimis bahwa dengan pembukaan lahan cetak sawah dan pengelolaan lahan yang baik, Kalsel dapat memenuhi target untuk masuk dalam 10 besar penyumbang pangan nasional.
“Sekarang Kita berada di urutan ke-11 di Indonesia, dan Kami bertekad untuk mencapai posisi sepuluh besar, demi ketahanan pangan di Kalsel,” pungkas Syamsir.(jejakrekam)