ISU Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Banjarbaru, masih jadi fenomena ‘asik’ untuk diperbincangkan. Seperti yang dilakukan oleh sejumlah pemuda, pegiat hukum, hingga akademisi, yang menggelar diskusi di Warkop Epen, pada Minggu (4/5/2025) malam.
DISKUSI dengan topik utama ‘Efektivitas Mekanisme Sengketa Hasil PSU di Banjarbaru, Antara Kepastian Hukum dan Keadilan Elektoral’, kegiatan ini digagas oleh Pemuda Kalsel Bersatu.
Al Madani Akbar selaku Ketua Pemuda Kalsel Bersatu pun ingin mengajak para pemuda, agar bisa menjadi agen perubahan, khususnya dalam demokrasi di Banjarbaru. “Kita akan meluruskan isu-isu yang hoax dan lain-lain,” ujarnya.
BACA: KPU Kalsel Siap Hadapi Gugatan PSU Banjarbaru di MK
Ia juga menginginkan dari adanya diskusi ini, pemikiran pemuda dan para mahasiswa bisa terbuka. Bahwa Kota Banjarbaru sebagai sentral atau ibukota provinsi, tak boleh sampai terjadi kekosongan pemimpin. “Jika kepemimpinan di sana kosong, itu akan sangat merugikan sebagai ibukota provinsi,” tuturnya.
Dirinya juga mengungkapkan, diskusi ini tak hanya akan sampai di sini, namun kedepannya kegiatan serupa bakal kembali dilakukan. Khususnya di daerah Banjarbaru. “Kita ada beberapa kali jadwal, di Banjarmasin ada 2 kali dan rencana di Banjarbaru akan ada beberapa kali juga,” ungkapnya.
“Urgensi Kita melakukan diskusi ini di Banjarmasin lebih dahulu, menimbang banyaknya mahasiswa yang berpikir kritis dan banyak menanyakan bagaimana PSU ini,” tambahnya.
“Makanya Banjarmasin sebagai sentral mahasiswa di Kalsel, kita dahulukan terlebih dahulu untuk mengerjakan diskusi,” tandasnya.
Sementara itu, Koordinator LS VINUS Kalsel, Muhammad Arifin mengungkapkan, pihaknya mendukung penuh apa yang menjadi hasil PSU di Banjarbaru.
Dirinya juga mengimbau dan meminta kepada baik itu, KPU, Bawaslu, Gakkumdu hingga aparat yang berwenang untuk menindak apabila ada lembaga yang diketahui melakukan kecurangan.
“Kami ingin melihat bagaimana mereka menindak adanya kecurangan yang dilakukan lembaga,” ungkapnya.
BACA JUGA: Masyarakat Peduli Banjarbaru Tak Ingin Kotak Kosong Menang PSU, Ini Alasannya
Pihaknya bersedia diperiksa untuk mengetahui elektabilitas lembaga pemantau Pemilu. Diketahui terdapat puluhan laporan masuk di Bawaslu Banjarbaru.
“Apabila diantara 4 lembaga pemantau itu melakukan kecurangan, pelanggaran atau tidak independen. Tolong diusut segalanya,” tuturnya.
Wakil Dekan III FH Uniska, Dadin Eka Saputra menyampaikan bahwa masyarakat sewajibnya menghargai keputusan KPU Kalsel terkait hasil PSU Kota Banjarbaru.
“Itu adalah roda demokrasi yang sudah dijalankan. Saya kira itu sudah melalui prosedur yang betul dan penyelenggara sudah melaksanakan amanat konstitusi,” pungkasnya.(jejakrekam)