12 C
New York
Selasa, April 22, 2025

Buy now

Cahaya Toleransi di Bulan Suci: Orang Muda Katolik Banjarmasin Berbagi Takjil

Oleh: Agnesia Carolina Simanto

BULAN Ramadhan selalu menjadi momen istimewa bagi umat Muslim, untuk mempererat hubungan dengan Allah serta sesama.

NAMUN lebih dari itu, di bulan suci ini juga menjadi ajang memperkuat toleransi dan kebersamaan antar umat beragama. Salah satu wujud nyata dari semangat ini, adalah aksi berbagi takjil yang dilakukan oleh Orang Muda Katolik (OMK) Banjarmasin, pada Sabtu (22/3/2025).

Aksi ini berlangsung di empat titik strategis, yakni di kawasan Pekauman, Kelayan, Veteran-Kuripan, dan sekitar Masjid Sabilal Muhtadin jalan S Parman.
Pembagian takjil menyasar kepada penarik becak, orang tua yang tidak memiliki tempat tinggal, serta mereka yang sedang sakit, seperti penyandang disabilitas.

Dalam kegiatan ini, sebanyak 200 paket takjil dibagikan sebagai bentuk kepedulian dan dukungan bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa.

Menurut salah satu anggota OMK yang terlibat, kegiatan ini adalah bentuk nyata bahwa keberagaman bisa berjalan selaras dalam harmoni.

Kegiatan ini bukan sekadar berbagi makanan, tetapi juga menunjukkan bahwa nilai kasih dan kepedulian tidak mengenal perbedaan agama. “Kami ingin menunjukkan, bahwa toleransi bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi juga tindakan nyata. Semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi lebih banyak orang untuk saling peduli dan berbagi,” ujarnya.

Aksi berbagi takjil ini pun mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Banyak penerima manfaat yang tersenyum haru dan berterima kasih atas kepedulian yang diberikan.

Seorang penarik becak di kawasan Veteran-Kuripan mengungkapkan rasa syukurnya. “Alhamdulillah, terima kasih banyak. Ini sangat berarti buat Kami,” katanya dengan mata berbinar.

Lebih istimewanya lagi, kegiatan ini menjadi penutup yang indah di hari-hari yang mendekati akhir bulan Ramadhan.

Dengan berbagi di momen-momen terakhir bulan suci, OMK berharap bisa memberikan sedikit kebahagiaan bagi mereka yang membutuhkan, sekaligus menegaskan bahwa semangat toleransi dan kepedulian harus terus terjaga, bahkan setelah Ramadhan berakhir.

Melalui kegiatan seperti ini, semangat Ramadhan semakin terasa istimewa. Toleransi bukan hanya tentang hidup berdampingan, tetapi juga tentang saling membantu dan memahami. Semoga cahaya kebaikan ini terus menyala, tidak hanya di bulan Ramadhan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.(*)

Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Pertanian Program Studi Peternakan Semester 2 Universitas Lambung Mangkurat

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
22,300PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles