13.7 C
New York
Senin, Maret 17, 2025

Buy now

Taufik Arbain: Mundurnya Aditya Memberikan Dampak Politik yang Cukup Signifikan

WALIKOTA Aditya Mufti Ariffin menyampaikan pengunduran dirinya sebagai orang nomor satu di Banjarbaru, pada Kamis (6/3/2025).

HAL ini disampaikan olehnya secara langsung dalam rapat paripurna DPRD Banjarbaru, yang beralasan telah ditunjuk sebagai Komisaris Independen PT Jasindo, yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Terkait hal ini, Dosen Fisip ULM Taufik Arbain menilai, pasca mundurnya Aditya tentu memberikan dampak politik yang cukup signifikan. “Dampak tersebut baik pada diri Aditya maupun pada individu-individu lain yang memiliki kans menjadi walikota dan wakil walikota yang akan datang,” ujarnya, pada Rabu(12/3/2025).

BACA: Ternyata Aditya Mufti Arifin Legowo Di Diskualifikasi KPU Banjarbaru

“Dalam konteks ini, Kita bisa mencermati efek mundurnya Aditya pada perspekitif relasi actor kepentingan. Mundurnya Aditya dengan adanya jabatan baru sebagai komisaris independen pada PT Jasindo mengundang pertanyaan besar. Apakah benar, seikhlas itu Aditya melepaskan dan menerima diantara semangat besar pasca bertarung bertarung?” ucap Taupik Arbain.

“Lalu, apakah ini bagian dari langkah meminimalkan konflik dengan menahan diri turun ke gelanggang kekuasaan, agar dinamika politik lebih soft, dan melepaskan tarikan kepentingan kekuasaan berupa pemanfaatan framming dalam dinamika PSU 28 April nanti?” sambungnya.

“Inilah Saya kira analis-analis yang Saya kira dicermati publik. Namun setidaknya, pilihan ini sebenarnya bisa menguntungkan Aditya karena ada pelepasan tarikan kepentingan, ibaratnya Aditya mengambil pilihan berkhalwat politik, menyepi dari hingar bingar politik dan PSU akan datang apalagi sampai 5 tahun ke depan,” ungkapnya.

Diungkapkan Taufik, akibat lainnya adalah adanya peluang pada proses PSU, PSU jilid 1 atau PSU jilid 2 dan pilkada 5 tahun kedepan. “Inilah taktik politik lompatan batu yang lebih jauh mudah menggapai kekuasan. Sebab jika langkah ini diambil Aditya, bintangnya akan terus gemilang, karena bisa saja mereka yang saat ini tidak bersama Aditya, besok hari akan bersama Aditya pada medan laga yang lebih besar,” katanya.

BACA JUGA: Mantan Senator: Jadwal PSU Pilkada Banjarbaru Perlu Dikaji Ulang

Taufik menunjukkan dinamika politik di Kalsel yang sering kita menunjukkan fenomena-fenomena yang tak terduga. “Kawan seperjuangan bisa jadi lawan, lawan bisa jadi kawan,” ucapnya meniru ungkapan Harold Laswell.

Masih menurut Taufik, kemunduran Aditya pada sisa waktu kekuasaan diserahkan kepada Wartono, juga tidak terlalu memberikan efek baik dalam proses PSU. “Framming baru akan muncul. Bukankah Paslon Lisa-Wartono selama ini justru ‘dipukul’ kekuatan framming? Seyogyanya, kekosongan itu lebih baik diserahkan kepada Gubernur Kalsel yang akan memberikan rekomendasi Penjabat (Pj) Walikota untuk menempatinya. Sebab ini jauh lebih elegan,” ungkapnya.

“Sehingga, Kita akan menyaksikan dinamika proses konstestasi kekuasaan di Banjarbaru dalam tensi yang relatif normal dan meminimalkan konflik kepentingan,” sambungnya.

“Disisi lain, ada panggung luas bagi elit-elit lain yang mau mendedikasikan dirinya membangun Banjarbaru bersama-sama,” pungkasnya.(jejakrekam)

Sourceasyikin

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
22,300PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles