PROGRAM Prioritas Tabalong Smart, besutan Bupati Tabalong, H Muhammad Noor Rifani juga merambah di peningkatan kualitas hidup manusia.
MENURUT H Fani, sapaan akrab Bupati Tabalong ini, peningkatan kualitas tersebut dapat dicapai dengan menyediakan tenaga terampil yang berdaya saing. Seningga untuk dapat meraih 15.000 tenaga terampil dan tenaga kerja berkualitas, dapat dicapai melalui pelatihan dan pendidikan.
Keberadaan pusat pelatihan sendiri perlu diwujudkan. Seperti pusat pelatihan gratis Jika Maka (Jika Belajar Maka Bisa), yang berdiri sebagai wujud nyata dari komitmen Pemkab Tabalong dalam rencana aksi terhadap peningkatan kualitas hidup.
“Jika Maka ini menjadi salah satu wujud nyata dari komitmen Kita dalam menjalankan program prioritas tersebut,” ungkap H Fani saat membuka program pelatihan Jika Maka Tabalong di Gedung Saraba Kawa Tanjung, Senin (10/3/2025).
BACA: Pelatihan Satpam Gratis, Upaya Pemkab Tabalong tekan Angka Pengangguran
Menurutnya, Jika Maka termasuk seluruh Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) di Tabalong menjadi wadah bagi masyarakat untuk mendapatkan pelatihan dan keterampilan dalam berbagai bidang.
Pasalnya, di era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat sekarang, memiliki keahlian dan keterampilan yang mumpuni menjadi kunci untuk bisa bersaing dan berkembang.
“Ke depannya dunia kerja akan semakin selektif untuk merekrut karyawan, dunia usaha pun menuntut kita untuk semakin kreatif,” ujarnya.
Sementara itu, Pendiri Jika Maka Tabalong, Awiek Hadi Widodo menyebutkan, setidaknya untuk Tahun 2025 ini ada sebanyak 2.500 peserta yang mendaftar secara online. “Untuk program pelatihan yang disiapkan nantinya ada sekitar 19 jurusan, semuanya gratis. Syaratnya cuman satu, mau belajar,” sebutnya.
BACA JUGA: Tingkatkan Kemampuan SDM dari Program Pelatihan Kerja BLK Kalsel yang Menyasar Dua Desa di Tabalong
Adapun pelatihan yang disiapkan antara lain pelatihan komputer, las, barista, percetakan dan sablon, mengemudi, mekanik sepedaa motor, hidroponik, operator excavator, tata rias, tata boga, teknisi Ac, teknisi HP, barbershop dan perhotelan.
“Sedangkan untuk Tahun 2024, total peserta yang ikut pelatihan di Jika Maka ada sebanyak 2.354 orang sejumlah pelatihan,” ungap Awiek.
Dari ribuan peserta yang telah mengikuti pelatihan ini, ada sebanyak 713 orang yang terpantau sudah diterima untuk bekerja.
Kemudian ada 22 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang masing-masing ada lima orang sehingga total berjumlah 110 orang. “Kalau pendidikan di Jika Maka ini konsepnya adalah AKS (Attitude, Knowledge dan Skill). Jadi anak-anak Jika Maka yang Tahun 2025 harapan Saya, paling penting adalah membangun sebuah attitude yang baik,” pintanya.(jejakrekam)