LANGKAH awal penanganan darurat sampah di Banjarmasin di bawah kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota baru dimulai. Tempat penampungan sementara (TPS), akan menjadi fokus utama.
WAKIL Walikota Banjarmasin, Hj Ananda menyampaikan, bagaimana langkah serta caranya akan dibahas dengan sejumlah SKPD dan stakeholder terkait, secara langsung. “Ini sebagaimana arahan Bapak Walikota kepada saya, yang saat ini masih mengikuti retret,” ujarnya, Senin (24/2/2025).
Ia pun melanjutkan, saat ini yang menjadi kendala terbesar dari darurat sampah ini adalah TPS ilegal maupun TPS resmi, namun kondisinya yang terlalu overload.
BACA: Yamin-Ananda Target Tuntaskan Penanganan Sampah Dalam 100 Hari
Sehingga saat ini pihaknya akan berfokus bagaimana cara mengentaskan TPS ilegal maupun TPS overload yang masih ada di Banjarmasin. TPS ilegal yang terdeteksi yakni, di Jalan RK Ilir, Simpang Gerilya dan di beberapa lokasi lainnya.
Ananda pun mengungkapkan, dirinya telah memaparkan apa saja solusi dan langkah kedepannya untuk menangani hal tersebut. “Jadi setelah Saya sampaikan tadi, Kami berharap dari dinas akan mempertimbangkan dari aspek anggaran, kepastian hukumnya dan dari segi hal teknis di lapangan,” jelasnya.
Dirinya pun menargetkan, dalam waktu 2×24 jam, sebelumnya ia menyusul Walikota HM Yamin HR di Magelang untuk mengikuti retret, permasalahan sampah di beberapa TPS ilegal bisa terselesaikan. “Kita akan bekerjasama 24 jam,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ananda juga mengungkapkan pihaknya saat ini juga telah meminta konsultasi dan bantuan dari pakar tata kota dari Jepang, Profesor Khinsi Kenta. Dan saat ini pun telah melakukan rapat koordinasi (rakor) bersama.
BACA JUGA: Pakai Dana Pribadi, Yamin-Ananda Studi Tiru Ke Banyumas untuk Atasi Masalah Sampah di Banjarmasin
Dimana dari rakor itu, ada beberapa permasalahan yang dibahas, berkaitan dengan urban planning di Banjarmasin. “Misalnya, kenapa di kota Kita calap? Kenapa sering terjadi kebakaran?” ujar Ananda.
Dari pertemuan ini, profesor tersebut ingin mendengarkan langsung kendala yang dihadapi Kota Banjarmasin agar bisa memberikan masukan terkait urban planning.
“Beliau datang sukarela kesini, murni karena ingin membantu. Harapannya ini bisa membantu dalam menangani persoalan di Kota Banjarmasin,” pungkasnya.(jejakrekam)