TUMPUKAN pampangan, eceng gondok dan sampah kembali menutupi akses jalur Sungai Martapura. Hampir seluruh permukaan sungai tertutup pampangan yang tersangkut di bawah Jembatan Pasar Lama.
BERDASARKAN pantauan di lapangan, hingga Jumat (31/1/2024) sore, nampak sejumlah petugas Pasukan Turbo dibantu satu unit Kapal Weed Harvester atau kapal sapu-sapu, masih sibuk mencoba mengurai tumpukan pampangan.
Pasukan Turbo pun berjibaku untuk mengurai tumpukan pampangan ini agar bisa hanyut. Secara manual dan alat sederhana, pampangan seperti bambu, eceng gondok dan sampah jenis lainnya didorong menggunakan tongkat.
BACA: Pampangan Kembali Serbu Jembatan-Jembatan Di Sungai Martapura
Kepala UPT Sungai dan Drainase di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Andre Setiawan menuturkan, bahwasanya pampangan yang tersangkut ini mulai mulai menumpuk sedari Kamis (30/1/2025).
Dirinya pun memperkirakan, kondisi ini akan terus berlangsung, seiring meningkatnya curah hujan di daerah hulu. “Penyebabnya karena curah hujan yang sudah tinggi daerah hulu. Sehingga sampah-sampah kiriman mengalir kesini (Sungai Martapura),” ujarnya, Jumat (31/1/2025).
Apalagi kondisi ini pun juga diperparah dengan dugaan jebolnya perangkap ilung yang berada di wilayah perairan Sungai Gampa. Sehingga membuat sampah-sampah kiriman dari daerah hulu bisa dengan mudahnya masuk ke kawasan Sungai Martapura.
Untuk itu, pihaknya pun akhirnya hanya bisa melakukan pembersihan dengan cara manual dan dibantu dengan kapal sapu-sapu pembersihan sungai. “Setidaknya agar tidak menutup badan sungai dan transportasi sungai bisa jalan,” tandasnya.(jejakrekam)