BELUM genap setahun, setelah perbaikan yang dilakukan pada jembatan di Jalan Banyiur Luar, Basirih. Warga kembali keluhkan kondisi jembatan, yang kini sudah mulai rusak.
MADI, salah seorang warga sekitar salah satunya. Dirinya menyebut, hasil akhir dari perbaikan jembatan tersebut justru tak sesuai harapan. “Belum seumur jagung ini sudah begini kondisinya,” ujarnya saat ditemui, Jumat (13/12/2024).
Ia pun paling menyoroti, kondisi lapisan semen jembatan yang sudah mulai terkikis dan rusak.
Madi pun menuding, pekerjaan perbaikan yang dilakukan pada jembatan tersebut tidak sesuai dengan anggaran. “Saya mendengar ini anggarannya lumayan besar, kalau hasilnya begini seperti tidak sesuai,” cecarnya.
BACA: Berbiaya Rp 3 Miliar, Pemkot Banjarmasin Bangun Baru Jembatan Wildan 1
Bukan tanpa dasar, ia mengaku selama perbaikan yang dilakukan tak semua bagian jembatan yang diganti, yang mana hanya sebagian saja yang diganti baru. “Itu kemarin beberapa saja yang diganti, sisanya pakai bahan yang lama,” tuturnya.
“Belum lagi bahan yang dipakai saya rasa kurang untuk kualitasnya,” tambahnya.
Ia pun menyarankan untuk kedepannya jika ada perbaikan lagi, agar langsung saja diaspal menyatu dengan jalan. “Harusnya dari awal seperti ini, jadi tak harus kerja dua kali kerja,” ujarnya.
Madi pun berharap agar pembenahan untuk jembatan tersebut bisa segera dilakukan, sebab dirinya maupun masyarakat merasa khawatir akan kondisi jalan jembatan yang berpotensi mencelakakan pengendara yang lewat. “Kalau dibiarkan terus, kerusakannya pasti makin parah, dan biayanya bisa jauh lebih mahal,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah menuturkan, pihaknya telah melakukan pengecekan kondisi jembatan tersebut. Kedepannya pun telah direncanakan untuk perbaikan pada awal Tahun 2025 mendatang.
“Sudah kita anggarkan, rencananya nanti akan kami perbaiki lagi,” ujar Suri saat dihubungi, Jumat (13/12/2024).
BACA JUGA: Masuki Tahun Kedua, Oprit Jembatan HKSN Sudah Retak
Rencana perbaikan yang akan dilakukan nantinya meliputi penggantian material yang rusak, dan pelapisan jembatan dengan aspal.
Perbaikan yang direncanakan meliputi penggantian material yang rusak serta pelapisan dengan aspal. “Sebelum diaspal, kami perlu memastikan konstruksi betonnya sudah menyatu dengan baik,” jelasnya.
Suri juga menambahkan bahwa meskipun perbaikan sebelumnya sudah dilakukan, pemeliharaan tetap diperlukan karena pemakaian jembatan yang intens. “Memang harus dipelihara, karena sering dipakai dan akan aus seiring waktu,” ujarnya.
Apalagi dikatakannya, jembatan tersebut seringkali dilalui oleh kendaraan dengan muatan berat. Sehingga penting nantinya pembatasan berat kendaraan dilakukan untuk menjaga kondisi jembatan. “Kami akan memasang tanda rambu agar tidak semua angkutan berat bisa lewat,” tutupnya.(jejakrekam)