BERTEPATAN dengan Hari Guru Nasional pada bulan November lalu, Presiden Prabowo Subianto memberikan pernyataan menggembirakan bagi para guru di seluruh Indonesia.
KABAR gembira tersebut yakni adanya wacana kenaikan tunjangan profesional guru (TPG) non-Aparatur Sipil Negara (ASN) atau honorer, yang telah memiliki SK-Inpassing menjadi Rp 2 juta dari yang awalnya Rp 1,5 juta. Atau bisa dikatakan naik Rp 500 ribu.
Terkait wacana kenaikan tunjangan ini, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin, Ahmad Baihaqi menerangkan, pihaknya masih melakukan pembentukan anggaran khusus. Apakah anggaran yang ada bisa dipergunakan untuk membayarkan gaji ataupun honor guru.
Baihaqi menerangkan, apabila penambahan pembayaran insentif ini dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Banjarmasin, kemungkinan tidak bisa dilakukan. “Sehingga kami dengan pihak keuangan sedang membahas, bagaimana guru-guru itu agar bisa terbayarkan,” ujarnya saat ditemui di Balai Kota, Rabu (11/12/2024).
Terkait dengan besaran bayaran untuk guru honorer selama ini yang ada di Banjarmasin, Baihaqi menerangkan itu bervariasi. Mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta perbulannya. Dengan total guru honorer yang ada dikatakannya mencapai 1000 orang lebih.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Banjarmasin, Edy Wibowo juga mengungkapkan, pihaknya masih menunggu instruksi dari pusat terkait teknis kenaikan insentif TPG ini.
“Kalau dibebankan kepada APBD sangat berat. Kalau misalnya ini dari Dana Alokasi Umum (DAU) atau Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik dari pusat untuk Disdik, itu tidak masalah,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Edy menerangkan pihaknya masih menunggu instruksi dan arahan selanjutnya. “Paling tidak ada penambahan dari pusat,” tandasnya.(jejakrekam)