SEPANJANG Tahun 2024, dari bulan Januari hingga Oktober, tercatat ada 904 kasus HIV/AIDS di Kalimantan Selatan. Dengan kasus tertinggi berasal dari Banjarmasin.
JUMLAH kasus ini sendiri tercatat mengalami peningkatan daripada tahun Sebelum pada periode yang sama, yakni 705 kasus untuk Tahun 2023 dan 605 kasus di Tahun 2022.
Untuk di Banjarmasin sendiri, disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, Tabiun Huda, kasus HIV/AIDS untuk Tahun 2024 mencapai 167 kasus.
Dimana ratusan kasus ini tersebar hampir menyeluruh di setiap kawasan Kota Banjarmasin. “Angka ini dihimpun berdasarkan data Sistem Informasi HIV/Aids (SIHA), terdapat 167 pasien yang mengakses pengobatan di Kota Banjarmasin,” ungkap Tabiun Huda.
BACA: 8 Dari 10 Orang Pengidap HIV Di Banjarmasin, Akibat Perilaku Seks Menyimpang
Dilanjutkannya, berdasarkan data Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA), tercatat ada ribuan kasus yang terjadi di Banjarmasin sejak Tahun 2007 hingga Tahun 2024 ini. “Jumlah kumulatif pasien HIV/Aids sebanyak 1.985 sejak Tahun 2007 sampai 2024,” jelasnya.
Dimana dari data tersebut, pasien terbanyak yang tercatat adalah laki-laki. Dengan penyebab paling sering adalah hubungan seksual tanpa pengaman, baik vaginal, anal, ataupun oral.
“Kemudian juga karena bergonta-ganti pasangan, berbagi penggunaan jarum suntik dengan penderita HIV, transfusi darah. Hingga ada pada bayi karena melalui kehamilan, persalinan atau menyusui dari ibu yang terinfeksi HIV,” jelasnya.
Lantas, pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat agar menghindari bergonta-ganti pasangan. Serta selalu menggunakan pengaman (kondom) baru ketika berhubungan intim, serta menghindari penggunaan narkoba suntik dan penggunaan jarum suntik bersama. “Selalu menggunakan peralatan medis yang steril dan tingkatkan iman kepada tuhan yang maha esa,” tandasnya.(jejakrekam)
