-7.1 C
New York
Kamis, Januari 23, 2025

Buy now

Dedikasi dan Impian; Perjalanan Inspiratif Nur Padilah, dari Desa ke Penghargaan Provinsi

LELAKI muda itu tampak gagah berjalan ke atas panggung acara Penganugerahan Jambore GTK Hebat Tahun 2024 Provinsi Kalimantan Selatan di Hotel Aria Barito Banjarmasin, Rabu (6/11/2024) malam. Nur Padilah berdiri dengan penuh kebanggaan. Wajahnya berseri. Dari sorot matanya, tergambar kepuasan akan perjalanan panjang yang telah ia lalui.

WARGA Desa Sungai Ketapi, Kecamatan Paringin itu meraih penghargaan sebagai Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Inovatif Terbaik Tiga se-Kalsel 2024. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Nur Padilah ia bisa berdiri di atas panggung prestisius tersebut.

Kisah hidupnya adalah bukti nyata bahwa tak ada yang tak mungkin jika berani bermimpi dan berusaha keras untuk mewujudkannya. Dari desa terpencil, di mana ekonomi keluarga bergantung pada hasil karet yang sulit, Nur Padilah tidak pernah membayangkan bisa menggapai cita-cita sebagai seorang guru, apalagi meraih prestasi di tingkat provinsi.

BACA : Nur Padilah, Guru SMPN 1 Bakarangan, Sabet Penghargaan GTK Inovatif Terbaik 3 Kalsel 2024

Mimpi yang tertunda, juga harapan yang tumbuh. Sebagai anak bungsu dari lima bersaudara, Nur Padilah hanya bisa berpikir bagaimana caranya tetap bersekolah hingga lulus SMA. Setiap harinya, ia menyaksikan perjuangan orang tuanya yang bekerja keras menyadap karet. Penghasilan yang pas-pasan membuatnya berpikir ulang. Melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi adalah impian yang jauh.

“Bisa lulus SMA saja sudah cukup bersyukur,” kenangnya.

Namun, kehidupan sering memberi kejutan yang tak terduga. Nur Padilah menerima kesempatan emas ketika PT Adaro Indonesia menawarkan beasiswa melalui program Adaro Nyalakan Ilmu. Lewat program beasiswa Indonesia Bright Future Leaders (IBFL), ia mendapat dukungan untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas Lambung Mangkurat (ULM).

Beasiswa tersebut mengubah jalan hidup Nur Padilah. Lulus dari Universitas Lambung Mangkurat, ia kini mengabdi sebagai guru Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, sesuai disiplin ilmu pendidikan yang ia tekuni, di SMPN 1 Bakarangan.

Tanpa beasiswa Adaro, mungkin Ia tidak akan pernah dapat menggapai cita-cita mengabdi di dunia pendidikan. “Beasiswa ini bukan hanya mengubah hidup saya, tetapi juga mengangkat derajat keluarga saya,” ujarnya.

BACA JUGA : Menteri LHK-Adaro Resmikan Persemaian Liang Anggang di Banjarbaru

Lebih dari itu, ia menyadari bahwa ia bukanlah satu-satunya yang merasakan manfaat dari program beasiswa ini. Ratusan penerima beasiswa lainnya, dengan latar belakang yang sama, kini memiliki peluang untuk mewujudkan mimpi mereka.

Program IBFL merupakan salah satu inisiatif CSR dari PT Adaro Indonesia, yang bekerja sama dengan Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Sejak 2018, program ini telah mendanai lebih dari 500 mahasiswa, dengan sebagian besar telah berhasil menyelesaikan pendidikan mereka.

Setiap tahunnya, sebanyak 100 mahasiswa baru mendapat kesempatan untuk bergabung dalam program ini, yang tidak hanya menanggung biaya pendidikan tetapi juga biaya hidup.

Zuraida Murdia Hamdie, Ketua Yayasan Adaro Bangun Negeri, menegaskan bahwa beasiswa ini adalah bagian dari upaya perusahaan untuk menciptakan pemimpin masa depan yang cemerlang. “Kami ingin mencetak pemimpin-pemimpin masa depan yang tidak hanya memiliki pendidikan tinggi, tetapi juga kemampuan untuk bersaing secara global,” ujar Zuraida.

Selain biaya kuliah, mahasiswa penerima beasiswa IBFL juga mendapatkan pelatihan soft skills, kesempatan magang, serta partisipasi dalam kegiatan sosial yang memungkinkan mereka memperluas jaringan dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan.

BACA LAGI : Adaro CSR AWARD, Penghargaan Bagi Mereka di Garda Terdepan

Keuntungan lain dari program beasiswa ini adalah pembinaan holistik yang diberikan kepada mahasiswa. Citra Hapsari, CSR Adaro Group Head 2, menjelaskan bahwa beasiswa IBFL bukan hanya tentang biaya pendidikan, tetapi juga tentang membangun masa depan yang lebih baik.

“Adaro Group ingin mahasiswa tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga memiliki keterampilan sosial dan profesional yang mumpuni,” kata Citra.

Program ini tidak terbatas hanya untuk mahasiswa ULM. Universitas Palangkaraya (UPR) juga menjadi mitra dalam program ini. Pada tahun 2024, sebanyak 23 mahasiswa UPR menerima beasiswa IBFL yang mencakup lebih dari Rp100 juta untuk biaya hidup, tempat tinggal, dan uang kuliah tunggal (UKT) selama delapan semester.

“Beasiswa ini diberikan selama delapan semester perkuliahan. Kami berharap para penerima beasiswa dapat mempertahankan IPK mereka di atas tiga dan memanfaatkan setiap peluang yang ada,” tambah Okty Damayanti, CSR Division Head PT Adaro Energy Indonesia.

BACA : Adaro Distribusikan Bantuan Bagi Korban Banjir

Nur Padilah adalah contoh nyata dari dampak positif yang dihasilkan oleh program seperti IBFL. Dari seorang anak desa yang tak pernah bermimpi melanjutkan pendidikan, kini ia bisa mengabdi sebagai guru, menginspirasi generasi muda, dan memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan.

Lebih dari itu, kisahnya mengajarkan kita bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu-pintu kesempatan. Beasiswa seperti IBFL memberikan harapan bagi mereka yang berada di daerah terpencil dan kurang mampu, membuktikan bahwa dengan dukungan yang tepat. Setiap individu memiliki potensi untuk menjadi pemimpin yang cemerlang di masa depan.

Sebagai penerima beasiswa dan kini seorang pendidik, Nur Padilah memiliki pesan yang penuh makna bagi generasi muda; Jangan pernah takut untuk bermimpi besar. Dengan kerja keras, doa, dan dukungan yang tepat, impian itu bisa terwujud. Pendidikan adalah jalan untuk mengubah hidup.(jejakekam)

Fahriza
Fahriza
Manager Pemberitaan

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
22,200PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles