MESKIPUN sudah berjalan, masih ada sejumlah lahan yang perlu dibebaskan untuk memuluskan pengerjaan proyek peningkatan kapasitas Sungai Veteran tahap I.
MESKIPUN pengerjaan revitalisasi Sungai Veteran ini ditanggung oleh dana bantuan Bank Dunia dari program National Urban Flood Resilience Project (NUFReP). Pembebasan lahan untuk proyek ini tetap harus di tanggung oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin.
Proses pembebasan lahan ini pun sebenarnya sudah dilakukan Pemkot Banjarmasin sejak Tahun 2023 lalu. Namun, lahan yang belum dibebaskan meliputi Warung Makan Ridho, D’master, sebagian lahan klenteng Soetji Noerani dan Taher Square.
BACA: Nilai Kontrak Capai Rp 200 Miliar, Tahap Pertama Revitalisasi Sungai Veteran Telah Berjalan
Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina pun mengakui, ada beberapa lahan yang masih belum dibebaskan. Dirinya berdalih, bukan karena prosesnya yang alot, namun masih dalam tahap negosiasi. “Mungkin soal posisinya. Karena diperlukan 14 meter untuk proyek ini,” ujar Ibnu.
“Misalnya untuk Taher Square kalau kena dampak akan diruntuhkan semuanya. Semoga ini bisa didukung oleh pemilik,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah menerangkan, proses pembebasan lahan ini sudah dimasukkan dalam peta bidang.
Sehingga selanjutnya, dari situ akan menjadi dasar data kepemilikan untuk dilakukan perhitungan oleh tim appraisal. “Seperti kata Pak Wali, kita perlu membebaskan lahan sekitar 14 meter,” katanya.
Terkait anggaran sendiri, pihaknya telah mengalokasikan dana sekitar Rp 8 miliar untuk pembebasan lahan tersebut. Dan untuk besaran pastinya masih menunggu hasil perhitungan dari tim appraisal. “Harus selesai tahun ini. Kita targetkan Desember sudah bebas lahannya,” ucapnya.
Kemudian Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, I Putu Eddy Purna Wijaya juga menerangkan, sejauh ini pengerjaan Proyek Kapasitas Sungai Veteran tahap I berjalan lancar.
Meskipun dalam pengerjaannya sekarang, masih ada beberapa lahan yang belum dibebaskan. Namun, ia mengatakan hal tersebut tak sama sekali menghambat jalannya proyek. Sebab pengerjaan dimulai dari wilayah yang sudah bebas, yaitu kawasan Simpang Ulin.
“Kami yakin Pemkot akan segera membebaskan lahan itu,” ucap I Putu Eddy Purna Wijaya.
Ia menjelaskan, paket pekerjaan mencakup pelebaran dimensi sungai seluas 7-8 meter, dari area belakang Kelenteng Soetji Noerani sampai kawasan Simpang Ulin. Termasuk pengadaan pompa dan pembangunan tiga pintu air di tiga titik: Sungai Veteran, Sungai Bilu, dan Sungai Gardu.
Proyek peningkatan kapasitas Sungai Veteran tahap I ini sendiri ditarget rampung pada Tahun 2026 mendatang. Dengan anggaran yag disediakan mencapai Rp 209 miliar.(jejakrekam)