DINAS Pendidikan Kabupaten Barito Kuala masih dalam upaya menyelesaikan permasalahan Anak Tidak Sekolah (ATS).
HAL tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Barito Kuala, Aris Saputera usai apel gabungan pegawai lingkup pemkab setempat, pada Senin (18/11/2024).
Dijelaskan Aris, angka partisipasi sekolah adalah termasuk kewenangan dari Kabupatennya adalah pada satuan Pendidikan PAUD, TK, SD, SMP, dan kesetaraan atau sekolah paket. “Data terkini dari 75.672 orang anak usia sekolah, masih terdapat 4.975 anak yang masuk dalam data ATS (Anak Tidak Sekolah),” ucapnya.
“Anak tidak sekolah itu terdiri dari, pertama anak yang putus sekolah atau belum menamatkan pada satuan Pendidikan tertentu misal belum lulus SD atau SMP. Kemudian yang kedua, anak yang lulus sekolah tetapi tidak melanjutkan kejenjang Pendidikan yang selanjutnya misal lulus SD tapi tidak melanjutkan ke SMP, dan yang ketiga, anak yang belum pernah bersekolah,” jelasnya.
BACA: Menjaga Kemurnian Bahasa Ibu di Tengah Gempuran Perubahan Ekologi Banua
Aris Saputera juga menyebut, saat ini pihaknya sedang memverifikasi data 4.975 ATS tersebut. Apakah betul sesuai dengan kategorinya, anak yang tidak pernah bersekolah ataupun yang lulus tapi tidak melanjutkan sekolahnya.
Ada beberapa faktor ujarnya penyebab terjadinya ATS, salah satunya adalah masalah ekonomi. “Harapan kami adalah, nanti kedepan untuk ATS ini angkanya bisa menurun minimal targetnya kita adalah 10 persen dari data yang ada saat ini. Kami sedang melakukan verifikasi data dan nantinya solusi-solusi yang kita jadikan program kegiatan itu bisa membackup permasalahan ATS ini,” ungkap Aris Saputera.
Sebelumnya, Penjabat Bupati Barito Kuala, Dinansyah juga menyerahkan penghargaan pemenang lomba Festival Tunas Bangsa Bahasa Ibu Bahasa Banjar 2024.
Tiga siswa dari Barito Kuala yang berhasil meraih prestasi membanggakan, yakni Juara Satu Menulis Puisi Bahasa Banjar tingkat SD, Juara Satu Menulis Cerita Pendek Bahasa Banjar tingkat SD, dan Juara Dua lomba Bakisah Bahasa Banjar tingkat SMP.
Para juara tersebut nantinya akan mewakili Provinsi Kalimantan Selatan pada Festival Bahasa Banjar Tingkat Nasional pada Tahun 2025 mendatang di Jakarta.(jejakrekam)