ANEMIA pada remaja dapat terjadi oleh beberapa sebab. Diantaranya, kurang asupan sumber zat besi, menstruasi, mengidap penyakit tertentu, serta kebiasaan konsumsi makanan minuman cepat saji.
ZAT besi adalah salah satu mikronutrien yang sangat dibutuhkan untuk proses fisiologis dasar, seperti produksi hemoglobin dan fungsi enzim.
Tubuh membutuhkan lebih banyak zat besi, ketika tumbuh dengan cepat dan ketika sering terjadi kehilangan darah, misalnya melalui menstruasi. Oleh karena itu, remaja putri berisiko tinggi mengalami defisiensi zat besi yang mengakibatkan anemia.
Untuk mengatasi masalah masa pertumbuhan remaja ini, ialah dapat melalui pemberian suplementasi tablet tambah darah.
Tablet Tambah Darah (TTD) atau Tablet Fe, merupakan suplemen gizi penambah darah yang disediakan oleh pemerintah dan didistribusi kepada kelompok-kelompok sasaran, yakni remaja usia 10-19 tahun.
Beberapa penelitian menunjukkan, bahwa pemberian TTD pada remaja putri efektif meningkatkan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah dan menurunkan prevalensi kejadian anemia pada remaja putri.
Seperti data yang dikumpulkan dari sejumlah remaja di Kelurahan Sungai Tabuk, yang mengalami anemia dari bulan Juni-Agustus sebanyak 5 orang. Dismpulkan, masih tingginya remaja lupa mengkosumsi tablet tambah darah setiap minggu saat tidak haid, dan hanya meminum tablet tambah darah saat mensturasi.
Berdasarkan uraian data didapatkan rumusan masalah, yakni ‘Bagaimana Mengatasi Cara Meminum Tablet Tambah Darah Pada Remaja Dalam Upaya Anemia Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Tabuk 1, Kabupaten Banjar’.
Salah satu kegiatan yang termasuk dalam rangkaian program puskesmas adalah pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan remaja putri, yang dilakukan oleh beberapa tenaga kesehatan baik, bidan, tenaga promkes yang secara terintegrasi dalam pelaksanaan pelayanan untuk remaja putri.
Dalam program prioritas nasional juga masih menjadi perhatian di Puskesmas Sungai Tabuk terhadap layanan kesehatan remaja putri. Salah satunya adalah mengenai masalah anemia.
Anemia merupakan salah satu program prioritas yang harus diperhatikan secara terintegrasi, baik lintas program bidang kesehatan, maupun lintas sektor terkait yang merupakan jejaring dan jaringan Puskesmas.
Upaya penurunan anemia melalui beberapa program di puskesmas yang merupakan bagian dari preventif dan promotive serta adanya intervensi terhadap kasus anemia itu sendiri.
Kejadian anemia juga di akibatkan karena beberapa hal yang perlu diantisipasi sebagai Upaya pencegahan terjadinya anemia dimulai dari remaja putri. Salah satu dari faktor permasalahnya yaitu masih tingginya kasus remaja putri yang anemia, dikarenakan masih banyak remaja putri yang belum mengetahui cara waktu mengkosumsi tablet tambah darah.
Pengetahuan dan semua peristiwa yang terjadi pada seseorang akan mendapatkan sebuah pengetahuan dan pada akhirnya akan membentuk remaja mudah untuk waktu dan mengingat meminum tablet tambah darah dengan media kalender, dan remaja paham yang diberikan penyuluhan dan kedepanya remaja lebih tepat waktu dalam mengkosumsi tablet tambah darah.
Perilaku mengkonsumsi tablet tambah darah merupakan tindakan seseorang dalam mengkonsumsi tablet tambah darah sebagai upaya dalam melakukan pencegahan anemia guna untuk meningkatkan kadar hemoglobin darah.
Pembentukan perilaku mengkonsumsi tablet tambah darah yang didasari dari pengetahuan dan sikap dapat berlangsung relative lama (Indrayoni & Megayanti, 2021).
Kegiatan pelaksanaan program pada Midwifery Project ini yaitu untuk mengatasi anemia pada remaja putri dalam upaya waktu mengingat remaja untuk mengkosumsi tablet tambah darah dengan media kalender yang dihadiri oleh 14 orang sasaran remaja yang untuk mencegah anemia.
Dari hasil penyuluhan dan pembagian kalender, remaja lebih paham dan kedepannya bisa tempat waktu untuk untuk meminum tablet tambah darah.
Mengawali kegiatan ini sebelum dilakukan pemaparan materi, sebelumnya disampaikan kata sambutan dari preseptor pendidik dan preseptor klinik yang menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan ini dilaksanakan.
Selanjutnya dilakukan kegiatan penyampaian materi dengan metode penyuluhan dengan menggunakan media kalender dan membagikan dan pengontrol meminum tablet tambah darah ke semua sasaran.
Selanjutnya dilakukan sesi diskusi, yaitu dimana sasaran para remaja untuk mencegah anemia boleh bertanya tentang apa saja hal yang mereka tidak tau atau tidak mengerti ataupun penjelasan yang mereka kurang pahami.
Pada sesi akhir kegiatan selanjutnya melakukan evaluasi penyuluhan dengan menyimpulkan semua penjelasan yang telah diberikan, serta menjawab pertanyaan-pertanyaan dan melakukan dokumentasi foto bersama.
Penyuluhan dan demonstrasi ini dilaksanakan secara langsung dengan penyampaian materi yang disampaikan oleh Mahasiswi Profesi Bidan Universitas Sari Mulia, Maharani Ika Ratna di bawah bimbingan Elvine Ivana Kabuhung dan Sismeri Dona, selaku Dosen Profesi Bidan dari Universitas Sari Mulia.
Didukung pula oleh Hj Elysa Marini, selaku Bidan Koordinator di Puskesmas Sungai Tabuk I, didampingi Lily Sagita selaku Bidan Desa Sungai Tabuk, dan Lily Aryani selaku Ahli Gizi yang sama.(jejakrekam)