Tak Calonkan Diri Di Konferwil NU Kalsel, Syaifullah Tamliha Fokus Menatap Cabup Banjar

0

ANGGOTA Fraksi PPP DPR RI, H Syaifullah Tamliha membulatkan tekadnya tidak lagi maju mencalonkan diri sebagai Ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama (NU) Kalsel, dalam Konferwil IX, di Hotel Grand Qin Banjarbaru.

DIAGENDAKAN, puncak Konferwil IX NU Kalsel pada 17-18 Juli 2024 ini, dimana peserta Konferwil berasal dari utusan 15 Pengurus Cabang NU kabupaten/kota yang terdiri dari Rais Syuriah, Katib Syuriah, Ketua Tanfiziyah, Sekretaris Tanfiziyah dan satu orang Pengurus Tanfiziyah. Totalnya ada 75 orang.

Panitia Konferwil berasal dari unsur PBNU, Kartaker PWNU Kalsel, dan Badan Otonom PWNU Kalsel sebanyak 25 orang.

BACA: Buka Konferwil IX , Gubernur Sahbirin Noor Rasa Bahagia Terhadap NU

Nah, siapa saja yang nantinya akan menahkodai PWNU Kalsel dalam Konferwil tersebut, tentu pastinya ada Ketua Karateker PWNU Kalsel sekarang, Muhammad Tambrin.

Tambrin ditunjuk sebagai nahkoda PWNU Kalsel sejak kisruh Konferwil IX di Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara, tahun lalu.

Kala itu, Konferwil IX berakhir ‘deadlock’. Belum sampai agenda pemilihan ketua, Konferwil terpaksa dibekukan oleh PBNU. Sedangkan masa kepengurusan PWNU Kalsel sebelumnya sudah harus berakhir.

Selain Muhammad Tambrin, ada Syaifullah Tamliha yang Konferwil di Amuntai mendapat dukungan yang begitu besar dan sudah mengantongi rekomendasi sejumlah PCNU.

BACA JUGA: Banjir Dukungan Pemilik Suara, Syaifullah Tamliha Yakin Terpilih Jadi Ketua NU Kalsel

Dikonfirmasi jejakrekam.com, Syaifullah Tamliha mengatakan dirinya saat ini sedang mempersiapkan diri menjadi calon Bupati Banjar pada Pilkada serentak bulan November yang akan datang.

“Sebagai kader NU tentunya saya mengerti Peraturan Pelaksanaan Organisasi NU beserta AD/ART NU, yang mewajibkan seorang calon bupati mesti mengundurkan diri dari Ketua Tanfiziah PWNU. Sehingga jika saya terpilih sebagai Tanfiziah NU pada Konferwil NU kali ini, maka saya wajib mengundurkan diri saat pendaftaran Bupati Banjar pada 27 Agustus 2024 yang akan datang, atau dengan kata lain, saya hanya akan menjabat selama 2 bulan,” ujarnya, pada Rabu (17/7/2024).

Artinya tidak ada manfaatnya menjadi Ketua PWNU cuma 2 bulan, ungkap ‘murid spiritual’ Tokoh Nasional dan Ketua Umum PBNU terlama, KH Idham Chalid ini.

“Saya tidak mengerti, apakah PBNU memang sengaja menunggu saya menjadi calon bupati, kemudian baru melaksanakan Konferwil? Saya berharap Konferwil NU bukan bertujuan politik untuk kepentingan pilkada,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.