TANGGAPI maraknya penyalahgunaan kecubung, Walikota Ibnu Sina angkat bicara soal fenomena yang mulai meresahkan warga Banjarmasin ini.
DITEGASKAN Ibnu Sina, dirinya telah memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) hingga puskesmas untuk selalu siaga. “Akan kita siagakan untuk terus memantau di lapangan,” ucapnya, Jumat (12/7/2024).
Dirinya pun melihat fenomena ini adalah sebagai akibat dari dampak negatif suatu hal yang viral di media sosial. “Yang orang mungkin awalnya tidak tahu kalau itu bisa memabukkan, dan membuat berhalusinasi. Tiba-tiba setelah melihat, mau coba-coba,” jelasnya.
“Seharusnya mereka yang berpikiran logis tidak akan mencobanya,” sambungnya.
BACA: RSUD Sultan Suriansyah Sudah Terima 6 Pasien Diduga Keracunan Kecubung
Lebih lanjut Ibnu juga menerangkan, pihaknya akan mengevaluasi pelayanan rumah sakit, dalam menanggapi fenomena penyalahgunaan kecubung ini.
Hal ini karena dirinya merasa bingung kenapa mereka yang terkena efek kecubung ini harus dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum. “Itu kan untuk mereka yang sakit jiwa, apa dianggap orang yang terkena efek halusinasi itu orang gila atau ODGJ dan lainnya,” ungkapnya.
“Harusnya mereka dibawa kerumah sakit umum, untuk mendapatkan perawatan dan tindakan medis,” tambahnya.
BACA JUGA: Bukan Masuk Dalam Golongan Narkotika, BNN: Jika Ingin Berantas Kecubung Maka Setop Peredarannya
Ia juga turut meminta kepada masyarakat dan pemegang kepentingan, untuk terus melakukan pengawasan akan fenomena ini. Agar tidak ada lagi korban-korban lainnya.
“Saya harap cuma diminggu ini saja kejadian ini, tidak terus berlanjut lah,” ucapnya.
“Dan jangan sampai juga kecubung ini malah menjadi alternatif bagi mereka yang kesulitan untuk mendapatkan narkoba, karena memiliki efek halusinasi dan nge fly juga,” pintanya.
Dari situ Ibnu pun mengungkapkan, ini tidak menutup kemungkinan mungkin saja nanti kecubung ini akan digolongkan menjadi narkoba. “Sama halnya seperti ganja dan zenit dulu,” tandasnya.(jejakrekam)
