Ribuan Burung Hasil Sitaan Dilepas Di Tahura Sultan Adam
GUBERNUR Kalsel, H Sahbirin Noor melalui Asisten Administrasi Umum Setda Kalsel, Ahmad Bagiawan hadiri Press Release dan pelepasliaran burung hasil sitaan Operasi Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar, di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam, Rabu (10/7/2024).
TURUT hadir pada acara tersebut, Kepala Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan wilayah Kalimantan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalsel, perwakilan Forkopimda Kalsel, Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Kalsel, Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Kepala UPTD Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam, serta sejumlah tamu undangan.
Pelepasliaran ini merupakan hasil dari operasi pemberantasan peredaran ilegal satwa liar yang digelar oleh Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan wilayah Kalimantan, yang menyelamatkan sebanyak 5.004 ekor burung dari 10 spesies yang berbeda. Sementara, di Kalsel sendiri, terdapat 183 spesies burung, dengan 43 diantaranya merupakan spesies yang dilindungi.
Pelepasliaran ini dilakukan karena satwa liar seharusnya hidup di habitat alaminya, bukan sebagai binatang peliharaan. Langkah ini juga penting untuk mencegah penularan penyakit dari satwa ke manusia, serta menghindari ancaman kepunahan populasi satwa akibat perburuan dan perdagangan ilegal.
BACA: Dukung Program Gubernur, PLN Bantu Penghijauan Dan Konservasi di Tahura Sultan Adam
Gubernur Kalsel dalam sambutannya menegaskan, komitmen pihaknya dalam menjaga dan melestarikan kekayaan alam Indonesia, khususnya di Kalsel. “Acara ini merupakan bukti nyata dari komitmen kita bersama, dalam menjaga dan melestarikan kekayaan alam Indonesia, khususnya di Kalsel,” ujarnya.
Sebagai salah satu daerah yang memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, gubernur menekankan bahwa melindungi hutan dan satwa liar menjadi sangat penting. “Operasi peredaran hasil hutan, tumbuhan, dan satwa liar yang telah dilakukan menunjukkan komitmen kita, dalam memerangi perdagangan ilegal yang merusak alam,” jelasnya.
Lebih lanjut Gubernur menjelaskan, bahwa Tahura Sultan Adam memiliki karakteristik yang sesuai dengan habitat alami berbagai jenis burung. “Tahura Sultan Adam memiliki kawasan hutan yang luas dengan pepohonan yang rindang dan sumber air yang melimpah,” terangnya.
Kondisi tersebut sangat mendukung kelangsungan hidup burung yang dilepaskan kembali ke alam liar. Di sini, burung-burung ini dapat mencari makan, berlindung, dan berkembang biak dengan baik,” imbuhnya.
(jejakrekam)