18.1 C
New York
Rabu, November 6, 2024

Buy now

Petakan Desa Rawan Pangan, Pemkab Banjar Gelar Rakor FSVA 2023

DINAS ketahanan pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Banjar menggelar rapat koordinasi (Rapat Koordinasi) Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) tahun 2023, di Aula Bauntung Bappedalitbang Banjar, Rabu (8/11/2023).

KEGIATAN ini untuk memetakan desa-desa rawan pangan di daerah serta faktor yang menjadi penyebabnya, rakor dibuka oleh Kepala Dinas DKPP Kabupaten Banjar H Ahmadi.

“Kerawanan pangan dapat terjadi secara berulang pada waktu tertentu karena alasan ekonomi atau kemiskinan. Dapat juga akibat keadaan darurat seperti bencana alam maupun bencana sosial,” ucap Ahmadi.

BACA : Pengurus Korpri Kabupaten Banjar Dikukuhkan, Sulkan : ASN Jangan Gaptek

Karena itu, lanjut Ahmadi salah satu fokus pembangunan di Kabupaten Banjar saat ini diarahkan pada penanganan masalah kerawanan pangan dan pengentasan kemiskinan salah satunya adalah penanganan desa-desa rawan pangan.

“Penyusunan FSVA atau juga dikenal dengan peta ketahanan dan kerentanan pangan bertujuan untuk memberikan informasi dan inspirasi bagi pengambil kebijakan dalam rangka intervensi atau penanganan ketahanan dan keamanan pangan,” ujarnya.

Adapun narasumber koordinasi penyusunan peta ketahanan dan ketahanan pangan Muhammad Hamdani menjelaskan, ada 6 indikator yang berpengaruh dalam penentuan desa rawan pangan.

Pertama rasio luas baku lahan sawah terhadap wilayah desa, kedua rasio jumlah sarana dan prasarana ekonomi terhadap jumlah rumah tangga, ketiga rasio jumlah penduduk dengan tingkat kesejahteraan terendah terhadap jumlah penduduk desa.

BACA JUGA : Pimpin Rakor, Bupati Banjar Pinta Camat Berkolaborasi Dan Berinovasi Kelola Potensi Daerah

“Keempat desa yang tidak memiliki akses penghubung memadai baik melalui darat air maupun udara, kelima rasio jumlah rumah tangga tanpa akses air bersih terhadap jumlah rumah tangga desa. Dan keenam rasio jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk desa,” jelas Hamdani.

Demikian, dengan mempertahankan luasan lahan baku sawah, menambah jumlah sarana ekonomi di desa, melakukan sinergisitas kegiatan di desa rawan pangan, disampaikan Hamdani mampu meningkatkan ekonomi masyarakat, meningkatkan akses transportasi ke daerah-daerah rawan pangan meningkatkan akses air bersih ke desa-desa rawan pangan.

“Kemudian menambah jumlah tenaga kesehatan terutama di desa-desa rawan pangan serta merangkul pihak ketiga dan dana desa seoptimal mungkin dalam membantu meningkatkan ekonomi masyarakat di kawasan rawan pangan,” pungkasnya.

Setelah dilakukan pembahasan satu persatu sesuai indikator yang berpengaruh terhadap kerentanan dan kerawanan pangan maka rakoor menyepakati untuk melakukan sejumlah hal guna menmbantu desa rawan pangan menjadi desa tahan pangan.(jejakrekam)

Fahriza
Fahriza
Manager Pemberitaan

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
22,100PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles