Keluhan Warga Terkait Dugaan Pencemaran PT Talenta Bakal Ditindaklanjuti, Fahrin Nizar : Kami Akan Gelar Rapat Khusus

0

MERESPON laporan masyarakat terkait adanya pencemaran udara dan air Sungai Barito khususnya di Kelurahan Lepasan, Bakumpai, Kabupaten Barito Kuala (Batola) yang diduga disebabkan debu batubara dari stockfile  pertambangan milik PT Talenta Bumi, Komisi III DPRD Kalsel berjanji akan menindaklanjutinya.

BAHKAN, dalam waktu dekat ini, akan ditindaklanjuti dalam rapat intenal komisi III untuk membahas masalah pencemaran yang tergolong berat  ini.

“Berdasar laporan masyarakat ini saya janji untuk gelar rapat di komisi III untuk membahasnya”, tegas Anggota Komisi III DPRD Kalsel, Fahrin Nizar ST MT, Senin (11/9/2023) malam.

BACA : Debu Batubara Stockpile PT Talenta Bumi Serbu Pemukiman Warga Lepasan Bakumpai

Kemudian, lanjut anggota komisi membidangi pertambangan, lingkungan hidup dan perhubungan ini  pihaknya akan menggelar rapat khusus bersama Dinas Lingkungan Hidup dan pihak terkait lainya.

Wakil rakyat tingkat provinsi dari daerah pemilihan (dapil) Barito Kuala ini menegaskan, pada kesempatan lalu sudah secara lisan menyampaikan kepada perusahaan untuk lebih memperhatikan masalah yang sejak lama dan pernah terjadi berulang.

Nah, dalam minggu ini dirinya banyak mendapat laporan masyarakat yang juga menyertakan poto dan video tentang tentang kondisi air Sungai Barito di kawasan setempat yang terlihat sangat kotor dari debu batubara.

BACA JUGA : Mengulang Kasus 2015, Walhi Kalsel Desak Setop Dulu Operasional Stokcpile PT Talenta Bumi

Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan jika berlarut-berlarut. Karena kualitas air Sungai Barito yang dekat dengan stockfile dikhawatirkan sudah terkontaminasi pencemaran yang tinggi.

“Nanti kita juga minta kepada DLH untuk melakukan uji kualitas air dan sampai dimana tingkat pencemarannya,” kata Fahrin Nizar.

Anggota komisi III DPRD Kalsel dari Fraksi PDI-P ini kembali mengingatkan kepada PT Talenta Bumi, sesegeranya berupaya meminimalisir dampak yang ada, semisal dengan memasang paranet penangkap debu dan melakukan penyemprotan batubara lebih sering lagi dibandingkan pada saat musim-musim hujan.

Sebelumnya, akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lambung Mangkurat, Setia Budhi, menilai masalah dampak debu batubara yang menyerbu pemukiman warga khususnya di Kelurahan Lepasan, Bakumpai, Barito Kuala (Batola) menjadi bukti kejadian itu terulang.

BACA LAGI : Komisi III Kaji Banding Pengelolaan Sampah Guna Kontrol Emisi Gas di Kalsel

“Dengan masalah yang sama dan berulang kali semestinya pihak PT Talenta Bumi melakukan antisipasi. Jika masuk musim kemarau, antisipasinya adalah membangun posko kewaspadaan dampak debu batubara tiap-tiap RT,” kata Setia Budhi

Sebagai bentuk tanggung jawab atas dampak debu batubara yang akan mengancam kesehatan warga, terutama pemukim dekat stockpile dan jetty (pelabuhan khusus) PT Talenta Bumi bisa menggandeng pihak puskesmas.

“Bahkan, puskesmas itu jelas-jelas berada di wilayah ring I daerah operasional PT Talenta Bumi, namun faktanya tidak ada langkah nyata untuk bersinergi,” ucap doktor antropolog lulusan Universitas Kebangsaan Malaysia ini.

Dengan kurangnya kepedulian itu, maka wajar jika warga yang tekena dampak debu batubara bertanya bahkan mengambil jalan protes, ada apa dengan perusahaan kongsi PT Dana Brata Luhur, Tbk dan Perusahaan Daerah (Perseroda) Baramarta milik Pemkab Banjar tersebut.(jejakrekam)

Penulis Ipik G
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.