MEMASUKI musim kemarau, banyak warga yang kekurangan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari lantaran dilanda kekeringan. Seperti halnya yang diungkapkan Salasiah warga Kelurahan Guntung Manggis RT 21 RW 003 Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru. dirinya yang kerap memakai air sumur untuk kebutuhan, mengakui kurang lebih dua bulan ini air sumur miliknya mengering.
“KURANG lebih dua bulan air sumur sudah kering. Kemarin untuk keperluan MCK masih bisa numpang rumah saudara. Tapi sekarang di rumah saudara pun air sumurnya juga kering,” ucap Sala kepada jejakrekam.com, Jumat (1/9/2023).
Sala mengungkapkan, saat lagi kekeringan seperti tahun lalu, di RT 21 sebenarnya memiliki sumur bor untuk membantu warga sekitar yang kekurangan air. Namun, kondisi saat ini, sumur bor tersebut tidak dapat difungsikan karena adanya kerusakan pada mesin.
BACA : Waspada Musim Kemarau, Kasus Diare Dan DBD Di Banjarmasin Sempat Alami Kenaikan
“Katanya ada yang rusak dimesinnya dan belum diperbaiki jadi kami tidak bisa menyelang air dari sana. Mengatasi kekeringan air, ya mau tidak mau ini kami membeli air bersih satu tandon yang volume 1200 liter,” ungkapnya.
Untuk satu tandon tersebut, Sala mengatakan cukup menguras isi dompet lantaran membeli air satu tandon dihargai Rp.100.000 apalagi untuk pemakaian kurang lebih selama satu minggu.
“Biasanya 1200 liter itu dipakai 5-6 harian itupun sudah sangat dihemat untuk keperluan MCK, belum lagi untuk memesan air nya harus menunggu antrian pengantaran,” lirihnya.
BACA JUGA : Dampak Cuaca Panas Kemarau, Pedagang Kipas Angin Dan AC Kebanjiran Cuan
Dikonfirmasi Lurah Guntung Manggis, Zikru Rakhman menyampaikan perihal laporan warga secara langsung ke kelurahan mengenai kekeringan belum ada.
“Namun dari data yang kami minta ada beberapa yang mengalami kekeringan tapi itu belum secara detail kekeringannya ini apakah tidak ada aliran PDAM ke rumahnya atau seperti apa,” ungkap Zikru kepada jejakrekam.com melalui Whatsapp.
Zikru membeberkan, saat ini sudah ada 3 RT di Kelurahan Guntung Manggis yang terdata dilaporkan mengalami kekeringan yaitu RT 18, RT 33 dan RT 16.
“Melalui RT/RW kami sudah menyampaikan untuk melaporkan ke kelurahan apabila ada yang terdampak kekeringan ini. Dan kami akan berkordinasi dengan dinas terkait seperti BPBD untuk menanggulanginya apabila ada yang terdampak kekeringan,” ringkas Zikru.
BACA LAGI : Siagakan Seluruh Aparat, Walikota Banjarbaru Pimpin Apel Siaga Karhutla
Terpisah, Walikota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin menyampaikan dalam menyikapi bencana kekeringan di Kota Banjarbaru pihaknya sudah meminta PTAM Intan Banjar dan BPBD untuk siaga kekeringan.
Tidak hanya itu, Aditya juga meminta BPBD untuk bersiaga dan siap melayani permintaan warga Kota Idaman yang mengalami krisis air bersih.
Hal tersebut menurutnya tidak hanya berlaku pada wilayah Cempaka, namun juga untuk kelurahan lain.
“Kalau ada warga yang perlu, tinggal telepon BPBD atau PTAM Intan Banjar. Dan itu kami minta semuanya gratis,” ucapnya belum lama tadi.
Adapun informasi yang dihimpun jejakrekam.com, bencana kekeringan memasuki musim kemarau, di Kota Banjarbaru sudah sangat terasa terutama di wilayah Kecamatan Cempaka dan Liang Anggang.(jejakrekam)