Idul Adha 1444 H, Paman Birin: Momen Pemilu 2024 Yang Bergembira
SHOLAT Idul Adha 1444 H di halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin dipadati puluhan ribu jamaah, di berbagai sudut masjid terbesar di Kalimantan Selatan ini. Para jamaah memenuhi halaman hingga ruang induk masjid.
NAMPAK hadir diantara ribuan jamaah, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, Forkompida Kalsel, Ketua DPRD Kalsel, Sekdaprov Kalsel Roy Rizali Anwar, serta seluruh kepala SKPD di lingkungan Pemprov Kalsel, yang khusu mengikuti ibadah sholaqt Idul Adha, Kamis (29/6/2023).
Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, atau sering disapa Paman Birin menyampaikan, bahwa hari ini merayakan hari raya Idul Adha atau hari raya kurban bagi umat muslim.
Disebutkannya pula bahwa hari ini adalah titik moment kita pada Tahun 2024, yang akan melaksanakan pesta demokrasi atau pemilu. “Jika pesta demokrasi merupakan pesta kegembiraan. Kita harus gembira karena pesta demokrasi adalah pesta kegembiraan,” ujarnya.
“Tidak ada pihak -pihak yang menakut-nakuti masyarakat, kita berharap kita harus gembira, sehingga hasilnya kita juga mendapatkan pemimpin yang membawa kegembiraan serta bisa meneladani kepemimpinan Rasulallah SAW,” ucapnya.
Sholat Idul Adha yang diimami oleh KH Ahmad Mulkani, dan sebagai Khatib Hafiz Anshary menyampaikan khotbah yang senada dengan sambutan Paman Birin, dengan tema Memperkokoh Ukhuwah Menyongsong Pemilu 2024.
Sebagai ibadah yang bernilai sangat tinggi, ibadah haji memiliki hikmah yang sangat banyak. Salah satu diantaranya adalah persatuan dan kesatuan umat Islam.
Kaum muslimin dari berbagai penjuru dunia berkumpul di padang Arafah untuk melakukan wukuf. Disitu mereka khusu dan tawadhu menghadap Allah SWT. Mereka semua tinggalkan simbol-simbol keduniaan, mereka memakai pakaian yang sama, pakaian ihram yang berwarna putih. Mereka berada di tempat sama di padang Arafah, saling menghormati dan saling menghargai.
Di adang Arafah, mereka tidak mempersoalkan perbedaan bangsa, suku bangsa, bahasa, warna kulit, kata, miskin , pejabat, maupun rakyat biasa. Tidak mempermasalahkan perbedaan pandangan , paham, mazhab, aliran, sekte, atau afiliasi politik.
Disadari betul bahwa yang paling mulia di sisi Allah SWT. Seiring dengan makna firman Allah dalam dalam Surah Al-Hujurat ayat 13. ‘Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa , sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal,” ujarnya.
Untuk mewujudkan ukhuwah islamiyah sehingga terciptanya kehidupan yang rukun, aman dan damai, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu:
1. Menebar cinta dan kasih sayang antar sesama dengan cinta kasih sayang yang tulus karena Allah SWT.
2. Saling menolong dan membantu dalam hal kebaikan dan taqwa.
3. Mendamaikan yang berselisih.
4. Tidak saling mencela, mencaci maki, menghina atau merendahkan.
5. Tidak berprasangka buruk, mencari-cari kesalahan orang lain, atau menyebarluaskan aib orang lain.
6. Tidak saling menzalimi, menganiaya, atau menyakiti.
7. Jangan mudah percaya kepada berita-berita yang tidak jelas kebenarannya, apalagi bernada mengadu domba atau mendiskreditkan orang tertentu, lakukanlah check and recheck lebih dahulu terhadap berita yang kita terima.
8. Jangan turut serta menyebarluaskan berita-berita yang berisi hasutan, hujatan, penghinaan dan caci maki, serta berita-berita yang bermuatan dosa dan maksiat katena kita pun akan terimbas dosanya.
“Semoga kita semua hidup dalam keadaan rukun, aman, tentram, damai dan selalu berada dalam limpahan rahmat dan berkah dari Allah SWT, diberikan rezeki yang banyak yang halal lagi baik, dan diselamatkan di dunia hingga akhirat,” ucapnya.
“Kita juga berdoa Allah SWT semoga Allah yang maha Rahman dan maha Rahim tidak hanya mengumpulkan kita di Masjid Raya Sabilal Muhtadin yang indah dan megah ini, tetapi juga mengumpulkan kita semua bersama Rasulullah SAW di dalam surga nanti, Aamiin ya Rabbal ‘alamin,” tutupnya.(jejakrekam)