Golkan Proyek Dermaga Marabahan II, Pj Bupati Batola Serahkan Dokumen Rencana ke Kemenhub
PENJABAT Bupati Barito Kuala (Batola) Mujiyat bertolak ke Jakarta. Misinya menemui pejabat Kementerian Perhubungan (Kemhub) RI di Jakarta demi pengembangan Dermaga II Marabahan.
MUJIYAT yang merupakan pejabat Pemprov Kalsel ini menyerahkan dokumen rencana induk pelabuhan (RIP) dan dokumen detail engineering design (DED) pembangunan dan peningkatan Dermaga II Marabahan, di Dermaga Pasar Marabahan, ibukota Kabupaten Batola.
Dokumen ini diserahkan kepada Pelaksana Tugas Direktur Transportasi Sungai Danau dan Penyeberangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di Jakarta, Kamis (15/6/2023).
“Dengan diserahkan dokumen perencanaan ini, saya berharap Kemenhub bisa segera mengakomodir pembangunan pelabuhan yang menghubungkan antara Kecamatan Marabahan, ibukota kabupaten dengan Kecamatan Bakumpai,” kata Mujiyat kepada awak media di Marabahan, Jumat (16/6/2023).
BACA : Islam Sapa Bakumpai, Sunang Bonang dan Sunan Giri Pernah Berniaga di Marabahan
Bagi Mujiyat, sangat penting untuk membangun pelabuhan atau dermaga demi menggenjot perekonomian masyarakat, khususnya Kecamatan Bakumpai yang selama ini terkoneksi lewat moda transportasi sungai.
“Dari keterangan Plt Direktur Transportasi Sungai Danau dan Penyeberangan Kemenhub RI Junaidi bahwa semua usulan Pemkab Batola akan diakomodir di Kemenhub pada tahun angggaran 2024,” kata Mujiyat.
Dia menjelaskan ada syarat yang harus dipenuhi yakni semua data dukung pembangunan Dermaga Marabahan II sudah lengkap, sehingga bisa dieksekusi oleh pihak kementerian.
BACA JUGA : Kota Marabahan Diyakini Lebih Tua Dibandingkan Banjarmasin
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Batola, Nor Ipani mengungkapkan semua usulan pelabuhan sudah diusulkan sejak tahun 2019. Namun, kata dia, baru sekarang masih belum direalisasikan oleh pemerintah daerah dibantu pemerintah pusat.
Untuk diketahui, dokumen rancang bangun rinci (DED) ini digarap konsultan perencana; CV Akmindo dari Banjarmasin, pemenang tender proyek berpagu anggaran Rp 199 juta bersumber dari APBD Batola tahun 2019.(jejakrekam)