Ingin Awet Muda? Jadilah Caleg di Pemilu

0

Oleh: Noorhalis Majid

BANYAK yang terheran-heran, kenapa caleg, terutama calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, sudah 15 bahkan mungkin 20 tahun, kok penampilannya masih muda ya? Apa memang aslinya seperti itu, tidak berubah atau menjadi lebih tua?

PEMILIH tentu tidak dapat membandingkan antara foto yang nampak belia lagi rupawan dengan wajah aslinya, sebab memang tidak pernah bertemu. Fotonya di mana dan orangnya kemana, hampir tidak ada hubungannya sama sekali. Foto-foto jadul itu baru muncul kembali, saat jelang Pemilu.

Iseng kami tanyakan pada satu lokasi di sebuah kampung besar, apakah orang yang fotonya terpajang tersebut pernah datang ke sini?  Dijawab “tidak”. Foto itu seakan menghipnotis pemilih, memaksa mengembalikan memori lima tahunan, agar jangan sampai berpindah pilihannya.

BACA : Perang Narasi Dan Mimpi Pemilu Cerdas Berintegritas Dikupas Forum Ambin Demokrasi

Jual simbol, jual leluhur dan jual ketampanan, hanya itu yang bisa dilakukan. Tidak ada narasi, aku mau apa kalau terpilih? fokus dan perhatianku soal apa saja, sehingga aku tetap ingin dipilih? apa strategiku memajukan ini, itu, dan sebagainya? Kalau pertanyaan-pertanyaan itu mampu dinarasikan, maka Pemilu dari waktu-ke waktu pasti semakin cerdas, tambah berkualitas.

Kalau cuman foto, dan yang dipajang foto jadul pula, tidak ada kemajuan apapun, walau Pemilu berkali-kali. Yang ada hanya kebohongan, ketidak jujuran, dan bahkan manipulasi, sebab soal foto saja sudah tidak jujur, apalagi terkait hal lainnya yang memerlukan komitmen dan integritas tinggi.

BACA JUGA : Masa Pendaftaran Bacaleg 2024 Ditutup, Garuda Hanya Setor 2 Bacaleg Di Dapil Kalsel 2, Ini Daftarnya!

Padahal, untuk memajukan demokrasi, calegnya sendiri harus ikut mendidik dan mendewasakan pemilih. Ajari pemilih kejujuran, transparansi dan komitmen pada upaya memajukan daerah, bangsa dan negara. Mungkin agak klise, tapi itulah sebenarnya tujuan bernegara dan berdemokrasi. Kalau hanya ingin dipuji awet muda, jangan jadi caleg – jadi yang lain saja, mungkin lebih tepat.(jejakrekam)

Penulis adalah Pegiat Forum Ambin Demokrasi

Pembina Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin

Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.