Buku Nasionalisme 3 Zaman, Memotret Jalan Panjang Perjuangan Kemerdekaan Indonesia di Kalsel

0

BUKU karya penulis dan peneliti sejarah, Wajidi Amberi berjudul Nasionalisme 3 Zaman; Perjalanan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia di Kalimantan Selatan (1990-1950) jadi kado bagi pencinta kesejarahan Banua.

BUKU yang memuat pengantar dari pakar sejarah nasional; Dr Anhar Gonggong merupakan final series dari buku-buku yang telah ditulis oleh Wajidi.

Buku itu pun diserahkan kepada Gubernur Sahbirin Noor yang juga Ketua Umum Dewan Harian Daerah (DHD) 45 Kalsel masa bakti 2023-208 usai usai dilantik oleh Ketua 1 Dewan Harian Nasional (DHN) Badan Pembudayaan Kejuangan 45, Letjen (Purn) Saiful Rizal di Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Rabu (24/5/2023).

“Buku Nasionalisme 3 Zaman itu memuat narasi historis pahit getirnya perjuangan kemerdekaan Indonesia di Kalsel dalam rentang waktu 1900-1950,” ucap Wajidi kepada jejakrekam.com, Rabu (24/5/2023).

BACA : Dalami Sejarah dan Kebudayaan Banjar, Wajidi Amberi ; Menulis untuk Keabadian

Buku karya teranyar peneliti sejarah pada Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Kalsel ini merangkum 3 periode atau zaman. Yakni, masa pergerakan (1900-1942), masa pendudukan Jepang (1942-1945), dan masa perang kemerdekaan (1945-1949), sampai pengakuan kedaulatan di tahun 1950. 

“Buku ini dolah dari tesis yang saya susun berjudul Nasionalisme dan Revolusi Indonesia di Kalimantan Selatan 1900-1950, pada Program Magister Pendidikan IPS Universitas Lambung Mangkurat tahun 2017,” kata Wajidi.

Menurut dia, buku Nasionalisme 3 Zaman merupakan final series untuk tema sejenis yang telah dikaryakannya. “Selain paling maksimal, membutuhkan waktu yang tidak singkat sehingga diwujudkan dalam buku,” kata Wajidi.

BACA JUGA : Patut Dijaga, Wajah Banjarmasin Jadul masih Bisa Dinikmati di Kawasan Hasanuddin HM

Kata dia, dalam buku Nasionalisme 3 Zaman ini mengumpulkan data historis sejak 20 tahun silam, sehingga butuh 6 tahun menyusunnya agar purna dan terbit dalam bentuk buku tebal.

Penulis buku Nasionalisme 3 Zaman, Wajidi Amberi saat menyerahkan buku karyanya kepada Gubernur Kalsel Sahbirin Noor yang juga Ketua Umum DHD 45 Kalsel. (Foto Asyikin)

Dalam pengantarnya, Dr Anshar Gonggong menilai buku karya Wajidi ini sangat kaya dengan sumber-sumber lokal sebagai sumber penulisan.     

“Buku ini sangat penting dan berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita tentang kenyataan-sejarah tentang diri kita sebagai bangsa bekas jajahan yang mencapai kemerdekaannya melalui perjuangan dengan jarak waktu yang tidak singkat dengan situasi sulit dan “pedih” yang harus dilewati,” tulis Anshar.

BACA JUGA : Hanya 3 Tahun Duduki Banjarmasin, Jepang Hapus Warisan Belanda di Ibukota Borneo Selatan

Buku setebal 906 halaman, dengan berat kurang lebih 1 kilogram, berlogo Bank Kalsel selaku sponsor penerbitan buku dicetak terbatas dan  dibagikan gratis ke Dispersip Provinsi Kalsel, kabupaten, kota dan beberapa perpustakaan perguruan tinggi negeri/swsat di Kalsel.

Walau dicetak terbatas, masyarakat luas dapat mengakses buku ini dengan menscan QR Code pada halaman 864 buku itu atau  dengan mengetik link: https://s.id/Koleksi_Buku_Sejarah_Wajidi_Amberi guna mendapatkan versi Pdf beserta 16 buku lainnya.

BACA JUGA : Pengusulan Pahlawan Nasional, Syekh Muhammad Arsyad Dulu, Baru Pangeran Hidayatullah

“Silakan untuk dimanfaatkan untuk koleksi digital. Memang banyak pihak baik selaku pribadi, perpustakaan pemerintah daerah, perguruan tinggi dan sekolah telah menghubungi saya melalui media sosial,” kata Wajidi.

Hanya saja, Wajidi mengaku dengan keterbatasan dana, hanya sebagian yang dapat dipenuhi karena terbatasnya pencetakan eksemplar dari buku tersebut. “Saya berharap kelak ada sponsor yang mendanai cetak ulang nantinya, sehingga dapat diakses oleh banyak kalangan yang memerlukannya,” imbuh Wajidi.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.