Pasang Perangkap Ikan di Sungai Buluh, 2 Nelayan Dilaporkan Hilang

0

DUA nelayan dilaporkan menghilang di perairan Desa Sungai Buluh, Kecamatan Labuan Amas Utara (LAU), Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) pada Kamis (18/5/2023).

UPAYA pencarian dua nelayan ini belum membuahkan hasil hingga Sabtu (20/5/2023) dengan menerjunkan tim gabungan.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin, Al Amrad mengungkapkan upaya pencarian dua nelayan yang dikabarkan hilang sejak Kamis (18/5/2023) telah dimaksimalkan di lapangan.

“Kami menerjunkan tim guna menyisir lokasi yang dilaporkan dua nelayan itu hilang sejak pagi hingga kini, saat mencari ikan di perairan sungai di Desa Sungai Buluh,” ucap Al Amrad dalam keterangannya, Sabtu (20/5/2023).

BACA : Cari Udang di Tengah Cuaca Ekstrem, Nelayan Hilang di Muara Sungai Bangkalan Kotabaru

Tak hanya dari tim Basarnas Banjarmasin, tim emergensi dan relawan gabungan juga turut dalam upaya pencarian dan penyelamatan kedua nelayan tersebut.

“Pihak keluarga korban dari kedua nelayan telah melaporkan kejadian ini ke Basarnas Banjarmasin pada Jumat (19/5/2023) pada pukul 20.30 Wita,” tuturnya.

Basarnas Banjarmasin langsung menerjunkan Unit Siaga SAR Tabalong ke lokasi kejadian yang dilangsung dikoordinir Andi Surya Sinaga serta berkoordinasi dengan potensi SAR yang ada di lapangan.

BACA JUGA : Perahu Terbalik Di Perairan Marabatuan, 2 Nelayan Masih Dicari Tim SAR

“Usai kejadian hilangnya dua nelayan ini, kami sempat melakukan penyisiran sekitar titik yang diduga tempat lokasi kejadian perkara. Namun, pada tengah malam, terpaksa kami hentikan dan dilanjutkan pada pagi hari. Semoga upaya pencarian dua korban ini bisa membuahkan hasil dan keduanya ditemuka dalam keadaan selamat,” ucap Al Amrad.

Dua nelayan yang dilaporkan hilang itu adalah Jamsari (71 tahun) dan Fahmi (62 tahun). Saat berangkat dari rumah, keduanya menggunakan perahu untuk mencari ikan dengan perangkap pada Kamis (18/5/2023) sekira pukul 06.00 Wita.

“Saat mencari ikan dengan perangkap, ternyata kondsi cuaca di lapangan tak mendukung dengan adanya hujan deras disertai angin kencing. Kondisi ini juga dirasakan tim SAR, sehingga upaya pencarian terpaksa ditunda dulu hingga cuaca tenang,” imbuh Al Amrad.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.