Belajar Teknologi Air Baku Sungai, Pemkab Banyumas Studi Komparasi Pengelolaan PAM Bandarmasih

0

JAJARAN Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Satria Banyumas bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Banyumas berkunjung ke Banjarmasin guna studi komparasi soal pengelolaan air sungai sebagai bahan baku air bersih.

TAMU dari Jawa Tengah ini dijamu di Rumah Anno 1925 oleh Sekda Kota Banjarmasin Ikhsan Budiman, Selasa (16/5/2023). Temu dua sekda ini membahas soal pabrik air masing-masing daerah.

Sekda Banjarmasin Ikhsan Budiman mengungkapkan kedatangan tamunya dari Pemkab Banyumas guna mengkaji dan mempelajari beberapa hal terutama soal keunggulan dari BUMD milik Pemkot Banjarmasin dan Pemprov Kalsel itu.

“Pemkab Banyumas mempelajari soal perubahaan status badan hukum dari Perumda ke Perseroda PAM Bandarmasih, hingga bagaimana cara pengelolaan air sungai sebagai bahan pokok pendistribusian air,” ucap Ikhsan.

Menurut dia, Pemkab Banyumas juga melihat banyak perubahan yang terjadi pada PT Air Minus (PAM) Bandarmasih yang patut dikaji tiru. Utamanya, soal proses administrasi dan lainnya.

BACA : Injak Usia Emas, Layanan PAM Bandarmasih Diminta Terus Berinovasi Berbasis Digital

“Kami juga menggambarkan kondisi  untung rugi PAM Bandarmasih. Apalagi, Banjarmasin memiliki air baku yang berlimpah yakni dari sungai. Ini keuntungannya, sedangkan kerugiannya seperti kerusakan pipa yang memerlukan perbaikan secara berkala,” ucap Ikhsan.

Sementara itu, Direktur Umum PAM Bandarmasih, Farida Ariati, menjelaskan kunjungan studi komparasi dari Pemkab Banyumas yang ingin mengetahui bagaimana proses perubahan badan hukum di tubuh pabrik air pelat merah itu patut diapresiasi.

BACA JUGA : Jual Air Leding PDAM Bandarmasih Bisa Bukukan Laba Bersih Puluhan Miliar

“Kami jawab semua apa yang diminta Pemkab Banyumas. Dimulai dari perubahan badan hukum, kemudian bentuk kerja sama bagaimana, permodalan dan bagi hasil. Dan hal-hal lain yang disampaikan,” kata Farida.

Dia juga menjelaskan ada hal yang bisa dicontoh dari manajemen Perumda Tirsa Satria Banyumas bagi PAM Bandarmasih bagi kemajuan bisnis pengolahan dan penyediaan air bersih.

Sekda Kabupaten Banyumas, Wahyu Budi Saptono mengakui pihaknya perlu belajar dengan Pemkot Banjarmasin. Apalagi terkait perbedaan yang menonjol seperti status hukum Perseroda yang sekarang ada di Banjarmasin dan Perumda yang sekarang masih dijalankan pihaknya.

BACA JUGA : Tanpa Kajian Investasi, DPRD Banjarmasin Sepakat Tunda Penyertaan Modal PT AM Bandarmasih

“Kami juga ingin belajar pemanfaatan air sungai jadi bahan baku. Karena sejauh ini, Perumda Tirsa Satria Banyumas lebih banyak mengambil dari mata air. Sedangkan, air sungai masih perlu belajar, teknologi apa yang perlu dipelajari,” beber Wahyu Budi Saptono.

“Saya lihat PAM Bandarmasih sangat menguntungkan menggunakan air baku dari sungai. Kami ingin belajar teknologi apa yang dijalankan, kami  punya Sungai Serayu yang mungkin nanti bisa dikembangkan setelah pulang dari studi kaji tiru ini,” imbuhnya lagi.(jejakrekam)

“Kami juga menggambarkan kondisi  untung rugi PAM Bandarmasih. Apalagi, Banjarmasin memiliki air baku yang berlimpah yakni dari sungai. Ini keuntungannya, sedangkan kerugiannya seperti kerusakan pipa yang memerlukan perbaikan secara berkala,” ucap Ikhsan.

BACA JUGA : Tarif Air Leding PT Air Minum Bandarmasih Dinaikkan, YLK Kalsel Ingatkan Ada Hak Pelanggan

Sementara itu, Direktur Umum PAM Bandarmasih, Farida Ariati, menjelaskan kunjungan studi komparasi dari Pemkab Banyumas yang ingin mengetahui bagaimana proses perubahan badan hukum di tubuh pabrik air pelat merah itu patut diapresiasi..

“Kami jawab semua apa yang diminta Pemkab Banyumas. Dimulai dari perubahan badan hukum, kemudian bentuk kerja sama bagaimana, permodalan dan bagi hasil. Dan hal-hal lain yang disampaikan,” kata Farida.

Dia juga menjelaskan ada hal yang bisa dicontoh dari manajemen Perumda Tirsa Satria Banyumas bagi PAM Bandarmasih bagi kemajuan bisnis pengolahan dan penyediaan air bersih.

BACA JUGA : Gawat! Sungai Martapura Tercemar Mikroplastik dan Kadar Oksigen Air Rendah

Sekda Kabupaten Banyumas, Wahyu Budi Saptono mengakui pihaknya perlu belajar dengan Pemkot Banjarmasin. Apalagi terkait perbedaan yang menonjol seperti status hukum Perseroda yang sekarang ada di Banjarmasin dan Perumda yang sekarang masih dijalankan pihaknya.

“Kami juga ingin belajar pemanfaatan air sungai jadi bahan baku. Karena sejauh ini, Perumda Tirsa Satria Banyumas lebih banyak mengambil dari mata air. Sedangkan, air sungai masih perlu belajar, teknologi apa yang perlu dipelajari,” beber Wahyu Budi Saptono.

“Saya lihat PAM Bandarmasih sangat menguntungkan menggunakan air baku dari sungai. Kami ingin belajar teknologi apa yang dijalankan, kami  punya Sungai Serayu yang mungkin nanti bisa dikembangkan setelah pulang dari studi kaji tiru ini,” imbuhnya lagi.(jejakrekam)

Penulis Ferry Oktavian
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.